Rusia Akan Menggunakan Senjata Nuklir untuk Hancurkan Ukraina dan Membungkam Kesombongan NATO

- 12 April 2022, 11:54 WIB
Panglima perang Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan Rusia harus mengancam kekuatan Barat dengan hulu ledak nuklir.*
Panglima perang Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan Rusia harus mengancam kekuatan Barat dengan hulu ledak nuklir.* /TASS /Yelena Afonina

ZONA PRIANGAN - Ukraina dan negara-negara NATO perlu dihantam dengan senjata nuklir, kata Panglima perang Chechnya, Ramzan Kadyrov.

Menurut Ramzan Kadyrov, senjata nuklir pastinya akan menghancurkan sekaligus membungkam kesombongan negara-nagara NATO.

Ramzan Kadyrov memastikan akan membersihkan Luhansk dan Donetsk dalam perang Rusia-Ukraina yang kini terfokus di wilayah timur.

Baca Juga: Lima Tentara Rusia Perkosa Gadis 14 Tahun Secara Bergiliran, Denisova: Korban Hamil dan Trauma Berat

Kadyrov berkata: "Apa yang akan saya lakukan? Saya akan segera membersihkan Luhansk dan Donetsk, dan mulai bekerja lebih jauh."

"Saya akan menyatakan, jika ada tentara bayaran yang datang ke Ukraina, kami akan menyerang dengan [senjata] taktis nuklir di titik-titik tertentu," tegasnya.

"Jadi mereka tidak mengejek kita. NATO, Barat, berperang dengan kita. Ini bukan lelucon. Tugasnya jelas. Akan ada serangan tidak hanya di Mariupol tetapi di pemukiman lain, kota dan desa, dalam membebaskan Luhansk dan Donetsk," tambahnya.

Baca Juga: Saat Menunggu Evakuasi, Janda Cantik Asal Makariv Ini Diperkosa dan Dibunuh Pasukan Vladimir Putin

"Tujuan ini ditetapkan oleh panglima tertinggi, presiden kita yang terhormat, Vladimir Putin," tutur Kadyrov yang dikutip Daily Star.

Kadyrov mengungkapkan: "Setelah itu, kami akan mengambil Kiev dan semua kota lainnya. Saya jamin pasukan Rusia tidak mundur."

"Ada kebingungan, momen seperti itu terjadi dengan strategi perang. Sikap niat baik disalahpahami oleh musuh kita," ucapnya.

Baca Juga: Sejumlah Mayat Ditemukan Telanjang, Diduga Korban Perkosaan Tentara Kremlin di Kota Bucha dan Irpin

Kadyrov juga menawarkan peta yang diduga menunjukkan keterlibatannya dalam konflik Rusia-Ukraina dari istananya di Chechnya.

Panglima perang sebelumnya mengecam juru bicara Putin Dmitry Peskov karena gagal mengumumkan pangkat letnan jenderal militer baru Kadyrov, yang ia terima dari Putin pada Maret tahun ini.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x