"Mereka mengecam invasi, kemudian di sisi belakang mereka menjual senjata ke Putin, secara langsung mendanai dan memberdayakan invasi tiraninya," ucap Martin.
Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Rusia pada Maret 2014 sebagai tanggapan atas pencaplokan ilegal Krimea dan Sevastopol.
Baca Juga: Gegara Merokok Dua Tentara Ukraina Tewas, Penembak Jitu Wali Selamat walau Cuma Berjarak 5 Meter
Pada Juli 2014, UE memperkenalkan embargo penjualan senjata ke Rusia, yang mulai berlaku pada 1 Agustus di tahun yang sama.
Namun penundaan itu memberi para pedagang senjata berminggu-minggu untuk menandatangani kesepakatan baru yang bisa mengalahkan embargo.
Menurut Facts4EU.org, ini menghasilkan penjualan peralatan militer dan amunisi senilai £292,5 juta (€352,4 juta) ke Rusia antara 2014-20.
Baca Juga: Tank Rusia Melindas Tentara Kremlin, Sebelumnya Seorang Kolonel Tewas Ditabrak Tank Moskow
Dari total, Prancis menyumbang £ 193,9 juta (€ 233,7 juta) sementara Inggris tidak menjual apa pun kepada Rusia.
Situs web tersebut mengungkapkan pada hari Selasa bahwa negara-negara Uni Eropa telah menjual senjata dan amunisi Rusia senilai £32 juta (€39 juta) tahun lalu.
Itu mewakili kenaikan 56 persen pada penjualan £ 20,7 juta (€ 25 juta) pada tahun 2020.