ZONA PRIANGAN - Kekejaman terhadap warga Ukraina bukan kali ini saja. Sebelumnya ada 500.000 warga Ukraina dikirim ke Pulau Sakhalin.
Warga Ukraina itu diperintah Vladimir Putin untuk melakukan kerja paksa, membangun benteng Pulau Sakhalin.
Mereka yang telah dikirim ke Pulau Sakhalin sulit untuk kembali ke Ukraina. Mau tidak mau, kewarganegaraan Ukraina terhapus dan menjadi Rusia.
Baca Juga: Pasukan Rusia Menggunakan Senjata Aneh di Kota Bucha, Warga Takut Tiba-tiba Hujan Anak Panah Kecil
Perwakilan Tetap Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mengungkapkan, dari 500 warga tercatat ada 121.000 anak-anak telah dipindahkan secara paksa ke Rusia.
Kehidupan dan penderitaan warga Ukraina itu selamanya terkubur di wilayah yang menyerupai Pulau Shutter.
Terkenal karena musim dinginnya yang brutal dan medannya yang tak kenal ampun, Pulau Shakalin adalah benteng pulau dan membuat warga Ukraina terkurung.
Dikutip Daily Star, meskipun pulau terbesar di Rusia, Sakhalin memiliki populasi hanya 127.000 orang,
Banyak dari mereka bekerja sebagai nelayan atau di sektor produksi energi yang luas di pulau itu.
Penduduk pulau itu dikatakan sangat militeristik dan bangga dengan sejarah militer Rusia, karena akar dari pendudukan pulau itu pada Perang Dunia Kedua.
Sebelum tahun 1945, pulau ini dikuasai oleh Jepang dan sebagai hasilnya, banyak bangunan asli Jepang dapat dilihat di pulau itu, tersebar di antara patung dan plakat peringatan reklamasi Uni Soviet.
Pulau ini terkenal sulit untuk ditinggali dan merupakan salah satu daerah terdingin di Rusia dengan suhu tidak lebih dari 0C.
Begitu orang Ukraina tiba di pulau itu, diperkirakan Putin berniat mempekerjakan mereka dan mengasimilasi mereka menjadi warga negara Rusia.***