Aktivis Perubahan Iklim Memblokir Alun-alun Pusat Kota Paris Bentuk Kekecewaan terhadap Para Kandidat Presiden

- 21 April 2022, 15:01 WIB
Aktivis Extinction Rebellion menduduki Porte Saint Denis, sebagai bagian dari aksi menuntut keadilan ekologi dan sosial menjelang putaran kedua pemilihan presiden 2022, di Paris, Prancis, 16 April 2022.
Aktivis Extinction Rebellion menduduki Porte Saint Denis, sebagai bagian dari aksi menuntut keadilan ekologi dan sosial menjelang putaran kedua pemilihan presiden 2022, di Paris, Prancis, 16 April 2022. /REUTERS/Sarah Meyssonnier

ZONA PRIANGAN - Aktivis perubahan iklim memblokir alun-alun pusat Kota Paris pada Sabtu sebagai bentuk protes mereka terhadap program lingkungan yang ditawarkan oleh para kandidat presiden Prancis.

Melalui laman resminya, The Extinction Rebellion (XR) mengatakan bahwa mereka berencana untuk memblokir lokasi utama Paris untuk mengganggu siklus pemilihan dan sikap "bisnis seperti biasa".

Sementara biaya hidup adalah tema pemilihan utama, kebijakan energi terkait erat dengan itu, dan petahana Emmanuel Macron dan penantang sayap kanannya Marine Le Pen telah mengajukan kebijakan yang sangat berbeda pada sektor energi, khususnya untuk energi terbarukan.

Baca Juga: Wanita Bintang TikTok Masuk Penjara Mesir karena Tarian yang Mengarah ke Eksploitasi Gadis dan Pesta Pora

"Kami memblokir alun-alun Paris ini untuk memberontak terhadap alternatif yang tidak kami miliki. Pemilihan ini membuat kami tidak punya pilihan antara kandidat sayap kanan dengan ide-ide menjijikkan ... dan kandidat yang selama lima tahun mengesampingkan masalah ekologi dan berbohong," kata Lou, 26, seorang guru sejarah, yang bergabung dengan gerakan Extinction Rebellion dua tahun lalu mengatakan kepada Reuters.

Ratusan orang berkumpul di distrik 9 Paris mengacungkan spanduk yang menargetkan para kandidat, meneriakkan slogan-slogan seperti "kelambanan mereka mengarah pada pemberontakan kita", atau berbaring di lantai sebagai bentuk protes.

Hanya delapan hari menjelang putaran kedua yang akan menentukan siapa yang akan memimpin ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa itu untuk periode lima tahun ke depan, jajak pendapat menunjukkan presiden berhaluan tengah itu sedikit di depan saingan sayap kanannya, tetapi persaingannya berlangsung dengan ketat.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x