Network
ZONA PRIANGAN - Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Ukraina, Presiden Joe Biden mengharamkan kapal Rusia berlabuh di pelabuhannya.
Larangan tersebut berlaku untuk semua kapal yang mengibarkan bendera Rusia.
“Tidak ada kapal yang berlayar di bawah bendera Rusia, atau yang dimiliki atau dioperasikan oleh kepentingan Rusia, akan diizinkan untuk berlabuh di pelabuhan AS atau mengakses pantai kami. Tidak ada,” kata Biden di Gedung Putih, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat 22 April 2022.
Selain mengharamkan kapal Rusia berlabuh pelabuhan, Biden juga mengumumkan sebuah program untuk membebaskan warga Ukraina berimigrasi ke AS secara langsung, bantuan ekonomi langsung senilai USD500 juta ke Kiev – dengan total USD1 miliar sejak Februari – dan $800 juta lagi dalam bentuk senjata, amunisi, dan peralatan.
Baca Juga: Putin Perintahkan Tentaranya Blokir Pabrik Baja Mariupol, Bahkan Seekor Lalat pun Tak Boleh Lolos
Baca Juga: Pesawat Pembom B-1B Lancer Andalan NATO Meledak, Kolonel Joseph: Misi Serangan Jarak Jauh Tetap Jalan
"Bantuan baru akan melihat puluhan howitzerdan 144.000 butir amunisi dikirim ke militer Ukraina," kata Biden.
AS juga berbagi data "intelijen tepat waktu yang signifikan" dengan Kiev dan mengoordinasikan pengiriman senjata dari sekutu dan mitranya, "mengirimnya langsung ke garis depan kebebasan," kata Biden.
Baca Juga: Drone Poseidon Miliki Hulu Ledak Nuklir Mampu Menciptakan Tsunami, Belum Digunakan dalam Perang Ukraina
Sekitar 18 howitzer derek, 200 pengangkut personel lapis baja usang dan 100 humvee sudah dalam perjalanan ke Ukraina, dan militer AS sedang melatih sekelompok kecil pasukan Ukraina untuk menggunakannya, di negara ketiga yang tidak disebutkan.***
