AL Rusia Mengerahkan Unit Lumba-Lumba Militer Terlatih di Laut Hitam sebagai Bagian dari Perang di Ukraina

- 29 April 2022, 17:10 WIB
Unit lumba-lumba hidung botol telah berada di pintu masuk ke salah satu pangkalan angkatan laut Rusia yang paling strategis dan penting sejak Februari.
Unit lumba-lumba hidung botol telah berada di pintu masuk ke salah satu pangkalan angkatan laut Rusia yang paling strategis dan penting sejak Februari. /UPI/Brian Kersey

Pada tahun 2000, pejabat Krimea menjual 27 lumba-lumba, paus Beluga, walrus, dan singa laut ke Iran.

Sebuah laporan pada saat itu mengatakan program itu terlalu mahal untuk dilanjutkan, tetapi hewan-hewan itu "dilatih untuk membunuh penyelam musuh dan meledakkan kapal". Mereka akhirnya dipindahkan ke pangkalan Iran yang dirahasiakan di Teluk Persia. Ukraina terus menghentikan program, nyaris tidak membukanya.

Baca Juga: Tubuh Vladimir Putin 'Bergetar Tak Terkendali' Saat Menyapa Alexander Lukashenko di Kremlin

Setelah aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014, pangkalan itu sekali lagi dikendalikan oleh Angkatan Laut Rusia, termasuk unit tempur lumba-lumba.

Pada saat itu, angkatan laut mengatakan hewan-hewan itu akan "diawetkan dan diarahkan untuk kepentingan Angkatan Laut Rusia."

Ukraina kemudian menuntut pengembalian seluruh unit lumba-lumba pada Juli 2014. Pihak berwenang mengatakan mereka memiliki akuarium tempat lumba-lumba dapat hidup selama musim panas sampai rumah permanen baru dapat ditemukan untuk mereka.

Baca Juga: Momen Mengerikan, Seekor Buaya Besar Melompat ke Perahu Sepasang Pemancing di Pulau Koolan

Rusia membalas dengan mengatakan tidak akan mengembalikan unit mamalia laut elit. Sebaliknya, negara itu mengatakan akan melatih tentara bersirip untuk mencari peralatan militer yang tenggelam dan mendeteksi penyelam musuh, sebuah program di luar kemampuan keuangan Ukraina.

"Para insinyur sedang mengembangkan teknologi akuarium baru untuk program baru agar lebih efisien menggunakan lumba-lumba di bawah air," kata seorang sumber militer Rusia kepada RIA Novosti yang dikelola negara saat itu.

Baca Juga: Mantan Marinir AS (22) Tewas di Ukraina Saat Melawan Tentara Rusia, Keluarga Menanti Jasad Belum Ditemukan

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x