Putin Kirim Tentaranya ke Kematian, Memaksakan Kemenangan Simbolis di Mariupol demi Hari Kemenangan 9 Mei

ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin yang putus asa telah memerintahkan pasukannya dalam misi berdarah untuk merebut pabrik baja Azovstal di Mariupol sehingga ia dapat memperoleh kemenangan dan perayaan di Rusia minggu depan, menurut intelijen Inggris.

Pertempuran sengit kini telah terjadi di dalam kompleks industri yang luas - pertikaian terakhir para pejuang Ukraina di kota pelabuhan utama Laut Hitam - selama tiga hari, meskipun Putin di TV pemerintah Rusia hanya dua minggu lalu untuk secara terbuka membatalkan operasi untuk 'menjaga kehidupan dan kesehatan prajurit dan perwira kita.'

Serangan itu diduga terkait dengan perayaan Hari Kemenangan 9 Mei di Rusia, ketika negara itu menandai penyerahan Nazi Jerman pada akhir Perang Dunia Kedua dan yang biasanya digunakan Putin untuk menunjukkan patriotisme dan kekuatan militer Rusia. lengkap dengan parade dan barisan orang yang mengibarkan bendera.

Baca Juga: 'Bunda Luch' Svetlana, Wanita Desa Rumahnya di Ukraina Terbuka untuk Teman dan Tetangga Berlindung di Bunker

Komandan Rusia telah memutuskan untuk memasukkan orang ke kematian di dalam kompleks, terlepas dari korban besar yang pasti akan mereka derita, karena 'peringatan Hari Kemenangan 9 Mei mendatang dan keinginan Putin untuk memiliki kesuksesan simbolis di Ukraina', Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan hari ini.

"Sementara perlawanan Ukraina berlanjut di Azovstal, kerugian Rusia akan terus terjadi dan menggagalkan rencana operasional mereka di Donbas selatan," pembaruan intelijen dari Kementerian Pertahanan menambahkan, lapor Dailymail, 7 Mei 2022.

Tetapi jauh dari pasti bahwa serangan Rusia dapat berhasil tepat waktu. Azovstal sangat luas: Empat mil persegi bangunan pabrik, gudang, jalan setapak yang ditinggikan, dan gang-gang sempit yang berada di atas jaringan terowongan tahan bom nuklir di mana hingga 2.000 pejuang Ukraina bersembunyi di samping ratusan warga sipil.

Baca Juga: Valentina Galatova (27) Tentara Wanita Rusia Pertama yang Tewas di Ukraina oleh Serangan Mortir di Mariupol

Komandan Ukraina - memberikan pembaruan harian dari dalam pabrik - mengatakan mereka terus mempertahankan garis meskipun 'pertempuran berdarah' dalam kondisi 'sangat sulit', dan telah memohon Rusia untuk membatalkan serangan sehingga yang terluka dan warga sipil dapat dievakuasi .