Network
Senjata nuklir 'taktis' adalah istilah umum untuk berbagai persenjataan, termasuk bom yang lebih kecil dan rudal yang dianggap sebagai senjata 'medan perang'.
Namun, nuklir 'strategis' mengacu pada bom yang AS dan Uni Soviet ancam akan gunakan satu sama lain selama Perang Dingin selama beberapa dekade.
“Saya pikir kita membutuhkan mereka untuk menyatakan dengan sangat jelas bahwa bahkan senjata nuklir kecil akan mengarahkan NATO secara langsung menargetkan target strategis Rusia dengan senjata konvensional yang canggih, ujar de Bretton.
“Target-target ini adalah peluncur nuklir di atau sekitar Ukraina, situs komando dan kontrol, yang pada dasarnya membuat kemajuan Rusia lebih lanjut di Ukraina tidak dapat dipertahankan.”
Dia menambahkan: “Bagi Putin, nuklir taktis dapat menghentikan perang dan membawa semuanya ke meja perundingan dan Rusia dapat bertahan di wilayah selatan yang mereka miliki sekarang.
Baca Juga: Putin Menyalahkan Barat dan NATO Soal Perang di Ukraina dalam Pidato Hari Kemenangan
"Banyak 'berharap' bahwa jika Putin menekan tombol merah, ada orang di Kremlin yang kemudian akan berdiri dan menggulingkannya."
Itu terjadi ketika Vladimir Putin dituduh "mencerminkan" tindakan Nazi oleh menteri pertahanan Inggris Ben Wallace ketika pemimpin Rusia itu menggelar parade militer untuk merayakan kemenangan atas fasis Hitler.
Wallace akan menggunakan pidato utama untuk mengatakan bahwa Putin dan lingkaran dalamnya harus berbagi nasib yang sama seperti Nazi, yang akhirnya dikalahkan dan menghadapi pengadilan Nuremberg atas kekejaman mereka.***
