Pasukan Rusia Perkosa 5 Wanita di Pasar Borodyanka Sebagai Balas Dendam Terbunuhnya 8 Tentara Kremlin

- 14 Mei 2022, 06:40 WIB
Tetiana Zadorozhniak janda dua anak yang diperkosa dan dibunuh tentara Rusia di Makariv, Ukraina.*
Tetiana Zadorozhniak janda dua anak yang diperkosa dan dibunuh tentara Rusia di Makariv, Ukraina.* /Telegram /The Sun

ZONA PRIANGAN - Pejuang Ukraina di Borodyanka berhasil membunuh 8 tentara Rusia. Namun pasukan Vladimir Putin melakukan balas dendam yang mengerikan.

Tentara Kremlin keesokan harinya melakukan serangan membabi buta dengan menghancurkan semua bangunan.

Bukan itu saja, prajurit Moskow menembaki warga sipil yang tak bersalah dan memperkosa sejumlah wanita.

Baca Juga: Kekalahan Pasukan Vladimir Putin Ditayangkan Lewat Video, Ukraina Lepaskan Dua Bom untuk Hancurkan Pos Komando

Korban pembunuhan tentara Rusia ditemukan di empat lokasi dan tubuh yang dimutilasi banyak ditemukan di Pasar Borodyanka.

Mayor Polisi Vyacheslav Tsilyurik mengatakan, warga Borodyanka dipersenjatai dengan mortir dan senapan serbu untuk melakukan serangan balik.

Dia berkata: “Kami tahu harus melawan dan menyergap barisan mereka di tengah kota. Kami tidak mau menyerah."

Baca Juga: Sambil Menembak Tentara Ukraina Merekam Pertempuran Jarak Dekat, Tentara Rusia Tewas di Balik Pepohonan

"Kami membunuh delapan dari mereka tetapi mereka membalas dendam pada hari berikutnya," ucap Tsilyurik yang dikutip The Sun.

Pasukan Rusia membombardir Central Street di mana serangan itu terjadi, mencungkil celah besar di blok apartemen delapan lantai yang diduduki dengan bom 1.000 dan 500 pon. Puluhan orang terkubur di reruntuhan.

Serangan udara di kota - 36 mil barat laut ibukota Kiev - diikuti oleh artileri yang melemah ketika tentara berjalan melalui kota untuk mengeksekusi siapa saja yang berani keluar.

Baca Juga: Usai Minta Rokok dan Minuman Keras, Tentara Rusia Ini Menembak Pemilik Dealer Motor dan Pengawalnya

Mayor Tsilyurik mengatakan sedikitnya lima wanita diseret dan diperkosa. Wanita yang ditemukan kemudian di kuburan massal juga menunjukkan tanda-tanda kekerasan seksual.

Menurut Tsilyurik, kehidupan berubah selamanya bagi 25.000 penduduk kota itu pada 24 Februari, hari invasi dimulai.

Ini dimulai dengan teror penembakan tanpa pandang bulu, diikuti beberapa jam kemudian oleh kedatangan gerombolan orang liar yang dengan santai menembak warga sipil yang tak berdaya.

Korban tewas kota itu mencapai sekitar 150 tetapi 50 penduduk setempat hilang, diduga tewas.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x