Pertahanan Tentara Ukraina Mulai Jebol, Pasukan Rusia Masuk ke Severodonetsk dari Novoaydar dan Starobilsk

- 30 Mei 2022, 21:11 WIB
Mortir yang menakutkan digunakan untuk membombardir Severodonetsk. *
Mortir yang menakutkan digunakan untuk membombardir Severodonetsk. * /witter/@Archer83Able

ZONA PRIANGAN - Pernyataan Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov yang menyebut Kota Severodonetsk sudah direbut Rusia mendapat bantahan.

Kepala administrasi distrik Kota Severodonetsk, Roman Vlasenko mengatakan, pejuang Ukraina masih memberi perlawanan sengit.

Memang setelah pertempuran beberapa hari, pasukan Vladimir Putin masuk ke sejumlah pedesaan, tapi belum ke pusat kota.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Merasa Senang Pasukan Chechen Mampu Membunuh Tentara Ukraina di Pertempuran Severodonetsk

"Musuh masuk dari dua arah, Novoaydar dan Starobilsk. Itu mengendalikan jalur sekitar 100m," tutur Roman.

"Tapi pasukan Moskow tidak bisa maju lebih dalam, orang-orang kita (Ukraina) masih memegang garis," tambahnya.

Vlasenko juga mengatakan serangan Rusia sedang berlangsung di dekat Lysychansk, tetapi dia mengklaim mereka masih terbatas di pedesaan.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Cuma Butuh 8 Detik Menghancurkan Kota Novomykhailivka dengan Bom Vakum

"Orang-orang kita mempertahankan posisinya, menghambat pergerakan prajurit Kremlin," ucapnya yang dikutip The Sun.

Laporan lain menyebutkan, dua orang terluka menyusul ledakan di Kota Melitopol yang dikuasai Moskow di tenggara Ukraina, kata otoritas lokal pro-Kremlin pada Senin, menyalahkan Kiev.

Pasukan Rusia menguasai kota di wilayah Zaporizhzhia pada hari-hari awal kampanye militer Moskow di Ukraina, tetapi mendapat perlawanan sengit.

Baca Juga: Dua Lowongon Kerja Dibutuhkan Sangat Mendesak untuk Memulihkan Pasokan Air Tetap Sehat

"Pagi ini ada serangan teroris yang bertujuan mengganggu stabilitas kehidupan kota yang damai," kata pihak berwenang Melitopol yang ditunjuk oleh Rusia.

Menurut pernyataan itu, sebuah mobil yang penuh dengan bahan peledak meledak di pusat kota, melukai dua sukarelawan, seorang wanita berusia 28 tahun dan seorang pria berusia 25 tahun.

"Pemerintah Ukraina melanjutkan perangnya terhadap penduduk sipil dan infrastruktur kota-kota," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x