"Personel menghadapi kedinginan dan kelaparan dan untuk waktu yang cukup lama kami melakukannya tanpa dukungan materi, pasokan medis, atau makanan."
"Mobilisasi unit kami berlangsung tanpa pemeriksaan medis, dan ada di antara unit kami yang menurut hukum Republik Rakyat Donetsk tidak boleh dimobilisasi."
"Ada anggota personel kami yang menderita penyakit kronis dan ada pula yang menjadi penjaga orang-orang dengan penyakit mental," tuturnya yang dikutip The Sun.
Dia kemudian berbicara secara terpisah kepada pasukan yang menyuarakan keprihatinan mereka, tetapi mengatakan bahwa mereka diabaikan oleh komandan mereka.
"Komando yang lebih tinggi menafsirkan keluhan kami sebagai sabotase," katanya.
"Tunjukkan rasa hormat kepada perwira Anda. Apa yang bisa diperoleh dari mengirim tentara Anda untuk mati?" pungkasnya.