Hadapi Pasokan Senjata NATO, Pasukan Rusia Keluarkan Senjata BM-27 Uragan dari Siberia

- 18 Juni 2022, 22:18 WIB
Sebuah konvoi militer terlihat membawa peluncur BM-27 Rusia - senjata era Soviet yang dapat menembakkan beberapa roket sekaligus.*
Sebuah konvoi militer terlihat membawa peluncur BM-27 Rusia - senjata era Soviet yang dapat menembakkan beberapa roket sekaligus.* /EAST2WEST NEWS/

ZONA PRIANGAN - Menghadapi pasokan senjata NATO ke Ukraina, pasukan Vladimir Putin tidak mau kalah langkah dengan mengeluarkan mesin perangnya.

Senjata perang yang selama ini tersimpan di sejumlah gudang mulai ditarik menuju medan pertempuran di Ukraina.

Pergerakan senjata Rusia terlihat saat diangkut kereta api di wilayah Irkutsk, sekitar lima zona waktu di sebelah timur zona konflik.

Baca Juga: Kapal Vasyl Bekh Rusia Dihantam Rudal Harpoon Ukraina di Laut Hitam Dekat Perairan Pulau Ular

Rusia memindahkan beberapa peluncur roket ribuan mil melintasi Siberia untuk meningkatkan upaya perangnya di Ukraina.

Gerakan itu terjadi setelah AS dan Inggris mengumumkan bahwa mereka mengirim sistem senjata jarak jauh untuk memperkuat pertahanan Ukraina.

BM-27 Uragan Rusia, pertama kali dikerahkan oleh Tentara Merah lebih dari empat dekade lalu, sudah digunakan oleh pasukan Vladimir Putin dalam perang, tetapi video itu jelas menunjukkan bala bantuan.

Baca Juga: Rusia Hancurkan Tiga Jembatan, Beberapa Warga Kota Lysychansk Berharap Pasukan Vladimir Putin Menang

Sebuah salvo dari 16 roket dapat ditembakkan dalam 20 detik, menyerang target hingga 22 mil jauhnya.

Kereta juga mencakup artileri lain termasuk 2S5 Giatsint-S era Soviet, senjata self-propelled yang mampu menembakkan proyektil nuklir dengan jangkauan hingga 25 mil.

Gerakan itu terlihat oleh media Ukraina.

Sistem roket M270 yang dipasok Inggris dilengkapi dengan amunisi yang mampu menyerang target pada jarak hingga 50 mil.

Baca Juga: Ratusan Tentara Rusia Gugur dalam Pertempuran Kota di Severodonetsk, Warga Mariupol Terserang Kolera

Sistem HIMARS M142 yang dipasok AS dapat mencapai target hingga sekitar 43 mil.

Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, mengklaim senjata Barat yang lebih kuat tidak akan membuat perbedaan di lapangan.

"Ada banyak pembicaraan tentang perangkat keras jangka panjang yang sangat diinginkan Kiev," katanya yang dikutip Mirror.

“Tetapi tidak ada sistem Barat yang dapat mengubah situasi di lapangan,” tambahnya.

Baca Juga: Serangan Tentara Ukraina Menghancurkan Tambang Batu Bara Donetsk, 77 Penambang Terjebak di Bawah Tanah

Vladimir Putin telah mengancam akan mencapai target baru jika Barat memasok rudal jarak jauh ke Ukraina.

Peringatan itu datang beberapa jam sebelum Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan akan membantu pejuang Ukraina mempertahankan negara mereka dengan mengirimkan peluncur roket yang dapat mencapai sasaran sejauh 50 mil.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x