Salah satu solusi untuk memuluskan penjualan drone canggih itu dengan jalan menukar paket radar dan sensor dengan teknologi yang kurang canggih, tetapi itu bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.
Jika kasus penjualan drone dibiarkan berlanjut, Kongres akan diberi kesempatan untuk memblokirnya, meskipun itu dianggap tidak mungkin.
Empat drone Gray Eagle buatan General Atomics awalnya dijadwalkan untuk dikirim ke Angkatan Darat AS.
Menurut dokumen anggaran Angkatan Darat, Grey Eagles masing-masing dibanderol seharga $ 10 juta atau sekitar Rp148,3 miliar.***