Tentara Bayaran Grup Wagner Tertangkap, Dia Bekerja Sebagai Pilot Jet Tempur Su-25 FROGFOOT Rusia

- 24 Juni 2022, 16:42 WIB
Pilot berhasil keluar dengan selamat, saat jet tempur Su-25 Rusia meledak di wilayah Belgorod.*
Pilot berhasil keluar dengan selamat, saat jet tempur Su-25 Rusia meledak di wilayah Belgorod.* /@region-31 / east2west news

ZONA PRIANGAN - Militer Ukraina menangkap tentara bayaran Grup Wagner, dia merupakan seorang pilot jet tempur Rusia.

Pilot yang belum disebutkan namanya itu ditangkap 17 Juni 2022 setelah jet tempur Su-25 FROGFOOT Rusia ditembak jatuh oleh pejuang Kiev.

Pengakuan tentara bayaran Grup Wagner itu sangat mengejutkan, karena bisa memberi gambaran bahwa Kremlin kini kekurangan pilot.

Baca Juga: Terkepung Pasukan Rusia Tentara Ukraina Ditarik dari Lysychansk, Kiev Bersiap Kehilangan Wilayah Luhansk

Pada invasi yang sudah memasuki bulan ke-4, Moskow memang sudah banyak kehilangan jet tempur. Pilot mereka berguguran. Sebagian lainnya kini jadi tawanan Ukraina.

Untuk melanjutkan pertempuran di wilayah timur Ukraina, tampaknya Vladimir Putin memanfaatkan jasa tentara bayaran Grup Wagner.

Termasuk yang baru saja ditangkap, dia mengaku sebagai mantan Mayor Angkatan Udara Rusia, yang telah mengambil pekerjaan sebagai kontraktor militer Wagner.

Baca Juga: Wanita di Wilayah Zaporizhzhia Siap Memanggul Senjata Bantu Tentara Ukraina dalam Perang Gerilya Lawan Rusia

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris mengatakan, ada informasi dari Ukraina, seorang pilot dari Grup Wagner ditawan setelah selamat dari ledakan jet tempur Su-25.

“Pasukan Ukraina telah mengumumkan bahwa pilot yang selamat itu ditangkap tak lama kemudian,” kata Kemenhan Inggris.

“Pilot telah mengaku telah menerbangkan beberapa misi selama konflik,” ungkap Kemenhan Inggris yang dikutip Aljazeera.

Baca Juga: Kota Irpin Dipenuhi Tank Bebek Duduk Rusia tapi Anak-anak dan Petani Gandum Tidak Takut Melihatnya

Kemenhan Inggris menambahkan, insiden itu menunjukkan kurangnya awak udara yang memadai di Angkatan Udara Rusia.

“Ini kemungkinan karena kombinasi dari jumlah personel terlatih Rusia yang tidak mencukupi dan kerugian tempurnya,” pungkas Kemenhan Inggris.*

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x