"Untuk mengisi kembali kerugian tenaga kerja, komando Ukraina terpaksa membentuk batalyon senapan terpisah yang dibentuk oleh warga yang tidak terlatih dan dimobilisasi di setiap wilayah menuju Donetsk dan Luhansk," kata Konashenkov.
Kremlin mengatakan sebuah bom mobil yang menewaskan seorang administrator Rusia di kota Kherson di selatan Ukraina yang diduduki adalah "tindakan terorisme."
Dmitry Savluchenko tewas akibat ledakan itu, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Saya hanya bisa mengatakan: Militer kami ada di sana, dan, tentu saja, aktivitas teroris ini membutuhkan perhatian khusus," kata Peskov, menurut The Guardian. "Ini tidak lain adalah tindakan terorisme. Dan, karenanya, mereka hanya dapat diperlakukan seperti itu," jelas Savluchenko.***