Kemenhan Rusia Klaim Ledakkan Pangkalan Militer Batalyon Kraken Ukraina dengan Rudal Presisi Tinggi di Kharkiv

- 30 Juni 2022, 17:08 WIB
Rekaman telah menunjukkan depot amunisi milik Rusia di Kharkiv Oblast diledakan oleh rudal Ukraina.*
Rekaman telah menunjukkan depot amunisi milik Rusia di Kharkiv Oblast diledakan oleh rudal Ukraina.* /Twitter /Express

ZONA PRIANGAN - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia melaporkan pasukan Vladimir Putin telah menghancurkan objek militer Ukraina di Kharkiv.

Laporan terbaru, prajurit Kremlin meledakkan pangkalan militer Batalyon Nasionalis Kraken, dengan artileri presisi tinggi.

Menurut laporan Kemenhan Rusia, seratus pejuang Kraken dilumpuhkan dan sepuluh kendaraan lapis baja dihancurkan.

Baca Juga: Dua Ibu Muda yang Baru Melahirkan Diperkosa Secara Brutal oleh Tentara Grup Wagner di Bangsal Bersalin

Kemenhan Rusia menambahkan bahwa serangan rudal presisi tinggi juga menghancurkan sejumlah pangkalan komando di wilayah tersebut.

Tercatat juga pusat pelatihan tentara bayaran asing, serta depot amunisi dan pangkalan perbaikan diledakkan.

"Setelah menderita korban yang signifikan, para pemimpin unit Kraken memerintahkan pasukannya untuk meninggalkan posisi mereka dan mundur ke kota Kharkiv," kata Kemenhan Rusia yang dikutip rt.com.

Baca Juga: Kejadian di Kharkiv, Tentara Kremlin Secara Brutal Perkosa Tiga Gadis Kembar, Ibunya Dipaksa untuk Menonton

Unit Kraken dianggap oleh Kemenhan Rusia sebagai kekuatan tempur nasionalis dan cabang dari resimen neo-Nazi Azov yang terkenal kejam.

Kraken menunjuk dirinya sebagai unit pengintaian dan sabotase khusus di bawah Kementerian Pertahanan, yang beroperasi secara terpisah dari Angkatan Bersenjata Ukraina.

Meskipun tidak ada informasi resmi tentang berapa banyak pejuang yang menjadi bagian dari Batalyon Kraken, beberapa sumber percaya bahwa unit tersebut memiliki sekitar 1.800 tentara.

Baca Juga: Tentara Cantik Ini Posting Kehancuran Tank Bebek Duduk Rusia, Langsung Dapat Ancaman Pembunuhan dari Moskow

Moskow menyebutkan, Batalyon Kraken terdiri dari veteran dan sukarelawan Azov, banyak di antaranya berasal dari latar belakang ultranasionalis dan sayap kanan.

Rusia menuduh batalyon tersebut melakukan beberapa kejahatan perang sejak dimulainya operasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina.

Pemimpin unit Kraken, Konstantin Nemichev – mantan komandan Azov yang gagal mencalonkan diri sebagai Wali Kota Kharkiv tahun lalu – ditempatkan pada daftar paling dicari oleh Rusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x