Pendukung Vladimir Putin dan media pro-Rusia menyebut serangan Ukraina sebagai “tindakan terorisme”.
“Jelas bahwa tindakan terorisme ini dilakukan sebagai tanggapan atas pembebasan Lysychansk oleh pasukan Rusia,” lapor Readovka.
“Sangat penting bahwa setiap kali serangan terhadap Rusia dan wilayah yang dibebaskan menjadi lebih kuat, sementara tidak ada fasilitas infrastruktur militer atau penting di sekitar ledakan,” tuturnya.
Readovka mengklaim bahwa rudal HIMARS yang dipasok AS dapat digunakan, bertentangan dengan kesepakatan ketika senjata dipasok ke Ukraina.
Laporan itu menyatakan: “Satu-satunya jalan keluar dari situasi ini adalah serangan balasan terhadap posisi angkatan bersenjata Ukraina, bersama dengan pusat komando dan gudang senjata Barat."
"Negara teroris 'Ukraina' harus benar-benar demiliterisasi," tegas Readovka.
Pertahanan udara, sementara itu, mengklaim telah menembak jatuh dua serangan masuk, tetapi yang ketiga berhasil, menurut laporan.
Sumber Rusia yang dikutip Mirror, mengatakan 11 blok apartemen rusak dan 39 rumah pribadi di Belgorod.