Ilmuwan Rusia Meninggal Hanya Selang Dua Hari setelah Penangkapan atas Tuduhan Pengkhianatan Negara

- 4 Juli 2022, 14:00 WIB
Ilmuwan Rusia meninggal hanya selang dua hari setelah penangkapan atas tuduhan pengkhianatan negara.
Ilmuwan Rusia meninggal hanya selang dua hari setelah penangkapan atas tuduhan pengkhianatan negara. /Unsplash.com/Ehimetalor Akhere Unuabona/Uplash.com/Ehimetalor Akhere Unuabona

ZONA PRIANGAN - Seorang ilmuwan Rusia yang ditangkap di Siberia pada pekan lalu karena dicurigai telah melakukan pengkhianatan terhadap negara dan diterbangkan ke Moskow, meskipun menderita kanker pankreas stadium lanjut dan dinyatakan telah meninggal, demikian kata pengacaranya kepada Reuters, Minggu.

Ilmuwan itu, Dmitry Kolker, telah dibawa ke penjara Lefortovo Moskow, kata pengacara Alexander Fedulov.

"Dia meninggal kemarin. Besok kami akan mengajukan pengaduan atas penahanannya," katanya.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 4 Juli 2022: Sal Datang dengan Asmara, Pesan Terakhir Ammar untuk Andin Sangat Menyentuh

Keluarga Kolker mengatakan pada pekan lalu bahwa dia telah dibawa dari sebuah rumah sakit di kota Novosibirsk, Siberia, di mana dia diberi makan melalui tabung, dan dibundel dalam penerbangan ke Moskow oleh petugas dari dinas keamanan FSB.

Kolker adalah seorang doktor fisika dan matematika. Pihak keluarga mengatakan dia telah dituduh bekerja sama dengan dinas keamanan di China, di mana dia sebelumnya memberikan kuliah ilmiah. Mereka memprotes ketidakbersalahannya.

Pada hari Sabtu, kantor berita negara TASS mengatakan Rusia telah menahan seorang ilmuwan kedua di Novosibirsk karena dicurigai melakukan pengkhianatan negara. Tidak jelas apakah kedua kasus itu ada keterkaitan.

Baca Juga: Pria Pengemudi Truk Bermesin Jet Tewas dalam Insiden Kecelakaan Saat Air Show di Michigan

Sejumlah ilmuwan Rusia telah ditangkap dan didakwa atas tuduhan pengkhianatan dalam beberapa tahun terakhir karena diduga memberikan materi sensitif kepada pihak asing. Kritik terhadap Kremlin mengatakan penangkapan itu sering kali berasal dari paranoia yang tidak berdasar.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x