Baca Juga: Wolfgang Van Halen Bertunangan dengan Andraia Allsop dan akan Segera Menikah
Johnson bahkan berbicara bahasa Rusia yang kaku pada bulan Februari, mengatakan kepada orang-orang Rusia bahwa dia tidak percaya perang "tidak perlu dan berdarah" itu atas nama mereka.
Rusia berulang kali menganggapnya sebagai badut yang tidak siap yang mencoba meninju jauh melampaui bobot sebenarnya dari Inggris.
Baca Juga: Serangan Rudal Rusia Menghancurkan Sebuah Universitas di Kharkiv
Zakharova dengan gembira menggambarkan Johnson sebagai penulis kejatuhannya sendiri.
"Boris Johnson terkena bumerang yang diluncurkan oleh dirinya sendiri," katanya.
"Rekan-rekan seperjuangannya meninggalkannya," pungkasnya.***