Korps Perwira Pasukan Khusus Belarus Berontak Melawan Vladimir Putin, Menolak Terlibat Perang di Ukraina

- 10 Juli 2022, 18:48 WIB
Presiden Aleksander Lukashenko mendapat perlawanan perwira senior dari Brigade Kelima Pasukan Khusus Belarus.*
Presiden Aleksander Lukashenko mendapat perlawanan perwira senior dari Brigade Kelima Pasukan Khusus Belarus.* /Tatiana Zenkovich/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Pemberontakan Korps Perwira Belarus terus berlanjut. Mereka menolak untuk mendukung Vladimir Putin perang di Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Aleksander Lukashenko menyatakan dukungan untuk Moskow dalam upaya perang di Ukraina.

Selama kunjungan ke Moskow, dia mengatakan kepada wartawan bahwa Minsk mendukung dan akan terus bersama Rusia dalam perang melawan Nazisme.

Baca Juga: Kapal NATO KV Bergen Cegat Kapal Perang Rusia Laksamana Gorshkov, Memicu Kekhawatiran Perang Global

Namun Aleksander Lukashenko mendapat penentangan keras dari para perwira senior dari Brigade Kelima Pasukan Khusus Belarus.

Para perwira senior Belarus mengingatkan Lukashenko untuk tidak mengirim tentara membantu pasukan Kremlin perang di Ukraina.

Menurut perwira senior Belarus, pengirim tentara ke Ukraina sama saja mengambil langkah bunuh diri murni.

Baca Juga: Tiga Orang Bertopeng Masuk Wilayah Rusia, Nekat Menembaki Tentara dan Menghancurkan Pangkalan Militer Klintsy

Selain itu, perwira senior Belarus menuduh Presiden Rusia "menghancurkan kedaulatan kita".

Dalam teguran keras kepada Putin, para perwira kemudian menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina.

Dikutip Express, Korps Perwira menyatakan, Belarus dan Ukraina selalu menikmati hubungan persahabatan dan mengecam perang Kremlin.

Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Dalam surat terbuka tertulis: "Saat ini para perwira dari Brigade Kelima Pasukan Khusus telah mengamati pelanggaran paling serius terhadap Klausul Satu Konstitusi Belarus oleh pemimpin politik tertinggi Rusia."

"Menurut Klausul ini, Republik Belarus mempertahankan supremasi dan otoritas penuh di wilayahnya sendiri."

Mereka melanjutkan: "Pendudukan Rusia atas wilayah Ukraina yang diakui secara internasional, yang merupakan teman negara kita, dan upayanya untuk menarik Belarus ke dalam perang yang sama sekali tidak beralasan melawan negara berdaulat hanya dapat dilihat sebagai penghancuran kedaulatan Belarus."

Baca Juga: Pejuang Ukraina Ledakkan Pangkalan Tentara Bayaran Grup Wagner di Kadiivka, Sebanyak 300 Orang Tewas

"Dengan memasuki perang melawan Ukraina, Belarus akan diusir dari komunitas negara-negara beradab dan akan menjadi orang buangan internasional selama bertahun-tahun yang akan datang."

"Untuk bergabung dengan Rusia dalam perjuangannya melawan Ukraina akan menjadi tindakan bunuh diri murni."

Minsk dan Moskow semakin memperkuat hubungan mereka setelah protes politik besar-besaran yang pecah setelah pemilihan presiden Belarus pada tahun 2020.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x