Rusia Bikin Kejutan Lepaskan Rudal dari Kapal Selam di Laut Hitam Menghancurkan Kota Vinnytsia

- 15 Juli 2022, 07:14 WIB
Bangunan dan mobil yang rusak di lokasi serangan rudal Rusia yang mematikan di Vinnytsia, Ukraina, pada 14 Juli 2022, yang menewaskan warga sipil.*
Bangunan dan mobil yang rusak di lokasi serangan rudal Rusia yang mematikan di Vinnytsia, Ukraina, pada 14 Juli 2022, yang menewaskan warga sipil.* /Reuters /Valentyn Ogirenko

“Dua sekolah, infrastruktur transportasi dan sebuah hotel rusak,” kata juru bicara kepresidenan Ukraina dalam pembaruan militer.

Pertempuran terberat di Ukraina, bagaimanapun, baru-baru ini terfokus pada kawasan industri Donbass di timur.

Baca Juga: Tentara Ukraina Bunuh Komandan Tank Rusia Berpangkat Letnan Kolonel dalam Pertempuran di Donbass

Pasukan yang didukung Moskow mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka mendekati target berikutnya, Siversk, setelah merebut kendali kota kembar Lysychansk dan Severodonetsk dua minggu lalu.

“Siversk berada di bawah kendali operasional kami, yang berarti bahwa musuh dapat terkena tembakan kami yang diarahkan ke seluruh wilayah,” seorang pejabat pemberontak pro-Moskow, Daniil Bezsonov, seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah Rusia TASS.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko juga mengatakan pada hari Kamis bahwa Kremlin akan menanggapi secara positif jika Kiev siap untuk melanjutkan negosiasi perdamaian, kantor berita Interfax melaporkan.

Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Kiev harus menegaskan status non-blok dan non-nuklirnya dan secara resmi mengakui realitas teritorial yang ada, kata Rudenko seperti dikutip Aljazeera.

Secara khusus, dia mengatakan itu berarti mengakui bahwa Krimea, yang dianeksasi oleh Moskow pada 2014, berada di bawah kendali Rusia dan bahwa dua wilayah separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur tidak lagi berada di bawah kendali Kiev.

Ukraina telah berulang kali mengatakan tidak mau menyerahkan wilayah apa pun ke negara yang disebutnya sebagai penjajah yang bermusuhan dan mengatakan pihaknya berencana untuk mengambil kembali tanah yang hilang secara paksa.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x