Para Jenderal Kremlin Mulai Kesal, Perintahkan Pasukan Rusia Prioritaskan Serangan Terhadap HIMARS

- 19 Juli 2022, 16:14 WIB
HIMARS yang digunakan Ukraina menjadi sosok yang menakutkan bagi pasukan Vladimir Putin.*
HIMARS yang digunakan Ukraina menjadi sosok yang menakutkan bagi pasukan Vladimir Putin.* /Twitter /@oleksiireznikov

ZONA PRIANGAN - Target serangan pasukan Vladimir Putin kini memprioritaskan penghancuran HIMARS Ukraina yang dipasok Amerika Serikat.

Setelah mendapat bantuan HIMARS, beberapa kali tentara Ukraina memang mengacaukan pertahanan Rusia. Bahkan pasokan senjata dari Moskow banyak diledakkan oleh HIMARS.

Para jenderal Kremlin telah memerintahkan pasukannya secepat mungkin menghancurkan HIMARS agar perlawanan pejuang Kiev mereda.

Baca Juga: Komandan Chechnya Sebut NATO Kalah, Pasukan Vladimir Putin Akan Merebut Kiev dan Menaklukan Warsawa

Selama ini, keakuratan tembakkan HIMARS karena roket yang dilepaskan dipandu oleh satelit. Sehingga tidak meleset dari sasaran.

Keruan saja pasukan Rusia kini kelimpungan, setelah 12 depot senjata mereka meledak diterjang roket HIMARS.

Dalam sebuah laporan oleh The New York Times, Rusia bahkan dengan enggan mengakui kekuatan dan akurasi HIMARS karena roket dapat mencapai area target kecil lebih dari 60 mil jauhnya.

Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Pada bulan Juni setelah pengiriman pertama Himars, Menteri Pertahanan Ukraina mentweet: “HIMARS telah tiba di Ukraina."

“Terima kasih kepada rekan dan teman Amerika saya Lloyd J. Austin III untuk alat yang hebat ini!"

“Musim panas akan menjadi panas bagi penjajah Rusia. Dan yang terakhir untuk beberapa dari mereka,” tulisnya yang dikutip Express.

Baca Juga: Kapal NATO KV Bergen Cegat Kapal Perang Rusia Laksamana Gorshkov, Memicu Kekhawatiran Perang Global

Roket yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan AS Lockheed Martin adalah sistem jarak menengah yang mampu meluncurkan roket berpemandu presisi ganda dan jauh lebih akurat daripada pendahulunya di era Uni Soviet.

Sistem seperti itu membawa keuntungan bagi Ukraina bahwa tim kecil diperlukan untuk mengoperasikannya dan mengingat jaraknya yang jauh, Ukraina dapat menembak secara akurat tanpa menderita serangan balik oleh Rusia.

The New York Times menyatakan bahwa para pejabat dari Pentagon telah menyatakan bahwa pasukan Ukraina telah “menembakkan satu atau dua roket berpemandu ke gudang amunisi atau pos komando, sering dan malam, dan menjauhkan mereka dari garis depan untuk melindungi mereka.”

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Berhasil Membunuh Model Cantik Asal Brasil yang Bertugas Sebagai Penembak Jitu

Pentagon telah mendukung senjata buatan AS dengan menyatakan bahwa HIMARS memiliki “dampak signifikan” di Ukraina.

Perintah dari Kremlin untuk mulai memprioritaskan penghancuran persenjataan tersebut diberikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x