ZONA PRIANGAN - Tentara Ukraina tidak hanya menyerang pasukan Vladimir Putin tapi juga mengincar para pengkhianat yang beralih alih kubu ke Rusia.
Pengkhianat Ukraina atau juga dikenal kolaborator mendukung invasi Moskow karena tertarik iming-imin uang dan kekuasaan.
Nasib pengkhianat sejauh ini tidak berumur panjang. Mereka sering berakhir dengan kematian karena jadi target pembunuhan.
Tentara Ukraina dibantu sejumlah partisan telah membunuh 100 prajurit Kremlin dan pengkhianat di wilayah Melitopol dan Kherson.
Wali Kota Melitopol, Ivan Fedorov mengatakan: "Orang-orang kami melakukan segalanya untuk memastikan tanah terbakar di bawah kaki penjajah."
Dalam serangan baru-baru ini terhadap kolaborator, seorang pejabat senior di pemerintahan Rusia di wilayah Kherson yang diduduki Ukraina, terbunuh oleh dugaan bom mobil.
Dmitry Savluchenko telah ditunjuk sebagai kepala keluarga, pemuda, dan departemen olahraga Administrasi Militer-Sipil Kherson.
Kantor berita Rusia Tass melaporkan bom itu menghancurkan dua mobil dan memecahkan kaca jendela sebuah rumah empat lantai.
Savluchenko dibenci oleh Ukraina karena telah beralih pihak setelah invasi yang digagas Vladimir Putin, lapor Express.
Olexander Scherba, mantan diplomat Ukraina, men-tweet: "Dmitriy Savluchenko, salah satu pengkhianat di #Kherson yang diduduki, tersingkir pagi ini."
Kehidupan pengkhianat hari ini singkat di #Ukraina.
"'Mereka akan menyambut kita dengan bunga', ya?"
Pejabat Ukraina semakin mengakui bahwa serangan balasan sedang terjadi di selatan.
Penasihat Administrasi Oblast Kherson Serhiy Khlan menyatakan pada 24 Juli bahwa pasukan Ukraina sedang melakukan tindakan serangan balasan di Oblast Kherson.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 23 Juli bahwa pasukan Ukraina maju “langkah demi langkah” di Oblast Kherson.***