11 Rudal Balistik Dongfeng China Mengarah ke Taiwan, Kunjungan Nancy Pelosi Sebagai Bentuk Solidaritas

- 6 Agustus 2022, 06:09 WIB
Peta konflik yang terjadi di China dan Taiwan.*
Peta konflik yang terjadi di China dan Taiwan.* /The Sun/

ZONA PRIANGAN - China telah menembakkan 11 rudal balistik Dongfeng ke perairan terdekat dengan Taiwan, yang disebut bagian dari latihan perang.

Sementara lima rudal lainnya masuk ke wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang. Negeri Matahari Terbit itu pun langsung protes.

Pemerintah Taiwan bersikeras bahwa latihan perang China tersebut melanggar aturan PBB, menginvasi ruang angkasa dan mengancam navigasi bebas.

Baca Juga: Angkatan Laut Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang, Buktikan Amerika Serikat Tidak Meninggalkan Taiwan

Menurut rencana latihan perang itu digelar China hingga hari Minggu 7 Agustus 2022. Namun, berpotensi berlangsung hingga berminggu-minggu.

Keruan saja hal itu memicu kekhawatiran meletusnya perang. China dengan tampilan senjata besar merancang untuk mengintimidasi tetangga kecilnya.

Raksasa komunis itu mengerahkan lebih dari 100 pesawat tempur dan menembakkan rudal langsung ke laut lepas pantai Taiwan dalam latihan militer terbesarnya.

Baca Juga: Pejabat Intelijen AS Percaya Tentara Merah China Akan Melakukan Invasi ke Taiwan Melalui Manuver Amfibi

Itu terjadi setelah Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi melakukan kunjungan ke Taipei dan dikawal pesawat militer.

Nancy Pelosi datang ke Taiwan untuk menunjukkan solidaritas dengan demokrasi pulau yang terisolasi itu.

Taiwan menembakkan suar untuk mengusir empat pesawat tak berawak China yang terbang di atas pulau-pulau terdekat dan 10 kapal perang yang mendekati pantainya.

Baca Juga: Lawan Vietnam Saja China Tidak Sukses, Berani Menyerang Taiwan Pasukan Komunis Bakal Dibantai

Lebih mengerikan lagi, kapal perang dari kedua belah pihak tetap berada dalam jarak dekat, lapor Mirror.

Taiwan juga mengerahkan jet dan menyiagakan sistem rudal untuk memperingatkan 22 jet tempur China yang melintasi Selat Taiwan ke zona pertahanan udaranya.

Seorang sumber Taiwan mengatakan: “Mereka terbang masuk dan kemudian terbang keluar, lagi dan lagi. Mereka terus mengganggu kita.”

Baca Juga: Latihan Perang China untuk Memblokade Taiwan Akan Dijadikan Kegiatan Rutin, Sikap Washington Tidak Jelas

Militer China kemudian mengkonfirmasi beberapa penembakan rudal konvensional di perairan Taiwan sebagai bagian dari latihan yang akan berlangsung hingga Minggu.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menanggapi dengan menantang: “Taiwan tidak akan pernah dirobohkan oleh tantangan. Kami rasional dan tidak provokatif, tapi kami akan tegas.”

Taiwan telah memerintah sendiri sejak 1949, ketika Komunis Mao Zedong mengambil alih kekuasaan di Beijing setelah mengalahkan nasionalis Kuomintang pimpinan Chiang Kai-shek.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x