Pertahanan Pasukan Vladimir Putin Kembali Dihancurkan, Pelakunya Brigade Mekanik Terpisah ke-53 Ukraina

- 11 Agustus 2022, 05:04 WIB
Gudang amunisi Rusia dihancurkan oleh pasukan Ukraina.*
Gudang amunisi Rusia dihancurkan oleh pasukan Ukraina.* /@53brigade /Newsflash

ZONA PRIANGAN - Brigade Mekanik Terpisah ke-53 Ukraina menghancurkan gudang amunisi pasukan Vladimir Putin dalam sebuah serangan balasan.

Selain meledakkan cadangan amunisi prajurit Kremlin, juga dilaporkan sebuah kendaraan perang BTR-82 Rusia ikut hancur, tulis Express.

Rekaman video yang dibagikan di media sosial, memperlihatkan ledakan besar disusul kobaran api yang sangat besar.

Baca Juga: Vladimir Putin Kembali Kehilangan Perwira Berpangkat Letnan Kolonel, Vitaly Tsikul Korban yang ke-100

Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Brigade Mekanik Terpisah ke-53 bertanggung jawab atas insiden ledakan itu.

Sebelum meluncurkan rudal, Brigade Mekanik Terpisah ke-53 memperoleh informasi posisi pasukan Moskow membangun gudang lapangan.

Dengan menggunakan rudal presisi tinggi, pertahanan pasukan Vladimir Putin itu dihancurkan. Tidak ada laporan berapa korban prajurit Kremlin yang tewas.

Baca Juga: Ledakan di Pangkalan Udara Saki Krimea Menghancurkan Jet Tempur Su-24, Penyebabnya Rudal Buatan Ukraina

Militer Ukraina menuduh Rusia melakukan taktik perang sebagai pengecut dengan berlindung di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

Dari PLTN Zaporizhzhia, pasukan Moskow melakukan penembakkan ke Kota Marhanets. Sedikitnya 13 orang tewas dan sejumlah warga terluka.

Ukraina dan Rusia telah saling menuduh membahayakan keselamatan PLTN Zaporizhzhia - terbesar di Eropa - dengan menyerang satu sama lain di sekitarnya.

Baca Juga: Kemenhan Ukraina Mengejek Prajurit Kremlin agar Berhati-hati Saat Merokok hingga Jet Tempur Meledak

Rafael Grossi, kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), telah mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri, memperingatkan risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir.

Dan menteri luar negeri dari G7 negara industri terkemuka pada hari Rabu menuntut agar Rusia segera menyerahkan kembali kendali pabrik ke Ukraina, sesuatu yang tampaknya tidak mungkin dilakukan Moskow.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x