Kim Jong Un 'Sakit Serius' di Tengah Lonjakan COVID-19 di Korea Utara

- 12 Agustus 2022, 09:00 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara selama sidang hari keempat Rapat Pleno ke-3 Komite Sentral ke-8 Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara dalam gambar ini dirilis 18 Juni 2021 oleh Korean Central News Agency.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara selama sidang hari keempat Rapat Pleno ke-3 Komite Sentral ke-8 Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara dalam gambar ini dirilis 18 Juni 2021 oleh Korean Central News Agency. /KCNA via REUTERS

Baca Juga: Kim Jong Un Menengadahkan Dagu Menepuk Dada, Memberi Sinyal Dunia Militernya Lebih Kuat Saat Uji Coba Nuklir

Pemerintah telah mengklaim bahwa "hal-hal asing" yang dikirim melintasi perbatasan dengan balon dari selatan membawa virus COVID-19 ke wilayahnya, para ahli kesehatan dan pemerintah Korea Selatan mengatakan tidak ada preseden untuk jenis penularan yang dijelaskan oleh negara tetangganya itu.

"Sangat wajar bagi kami untuk menganggap benda-benda aneh sebagai kendaraan penyakit pandemi ganas," kata Kim Yo Jong seraya menambahkan bahwa kakaknya membimbing "keajaiban pembuatan zaman" dalam memberantas virus.

Baca Juga: AS dan Korea Selatan Latihan Bersama dengan Jet tempur F-35A, Korea Utara Mengutuknya sebagai Latihan Invasi

Kelompok aktivis yang dipimpin oleh pembelot Korea Utara telah mengirim jutaan selebaran anti-Pyongyang dengan balon dari Korea Selatan selama bertahun-tahun, dan rezim Kim sering memanfaatkannya ketika ingin meningkatkan ketegangan.

Selebaran serupa menjadi pusat dari serangkaian keluhan Korea Utara pada musim panas 2020 yang berpuncak pada rezim yang meledakkan kantor penghubung antar-Korea di sisi perbatasannya. Kim Yo Jong juga berada di garis depan serangan retoris terhadap pemerintahan mantan Presiden Moon Jae-in.

Korea Utara mungkin "membuka jalan untuk melanjutkan perdagangannya dengan China" dengan mengklaim kemenangan, kata Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul yang telah memberi nasihat kepada pemerintah Korea Selatan.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah