China Kirimkan Ribuan Tentara ke Rusia Sebagai Bukti Persahabatan Xi Jinping dan Vladimir Putin

- 18 Agustus 2022, 10:51 WIB
Tentara China berlatih di Provinsi Fujian sebagai antisipasi jebakan Taiwan.*
Tentara China berlatih di Provinsi Fujian sebagai antisipasi jebakan Taiwan.* /©t.me /rtintl

ZONA PRIANGAN - Xi Jinping membuktikan kedekatannya dengan Vladimir Putin dengan mengirimkan ribuan tentara China ke Rusia.

Pengiriman tentara Beijing itu, di tengah perang Rusia-Ukraina masih bergolak. Demikian juga situasi di Taiwan masih membara.

Namun, suasana perang tidak menyurutkan niat Xi Jinping dan Vladimir Putin untuk menggelar latihan militer bersama.

Baca Juga: Mengejutkan, China Menyerang Rusia Saat Pasukan Vladimir Putin Menahan Gempuran HIMARS Ukraina

Bahkan Vladimir Putin dan Xi Jinping menyiapkan latihan militer itu sebagai antisipasi Perang Dunia Ketiga.

Rusia dan China menjadi kekuatan yang mengerikan jika mereka bergabung, mengingat mereka memiliki senjata perang, termasuk nuklir yang mampu menyaingi NATO.

Kedua negara telah berulang kali membuat ancaman mengerikan untuk meledakkan Inggris dan AS saat ketegangan membara di Ukraina dan Taiwan.

Baca Juga: Dibantu 26 Negara Anggota NATO, Ukraina Pastikan Pasukan Vladimir Putin Bakal Menelan Kekalahan

Baru bulan ini, China memperpanjang latihan terbesarnya di sekitar Taiwan melampaui empat hari yang semula dijadwalkan sebagai pembalasan atas kunjungan Nancy Pelosi - termasuk berlatih menenggelamkan kapal selam AS.

Negara itu juga membual tentang kemampuannya untuk menenggelamkan kapal induk AS menggunakan rudal hipersonik.

Sementara itu, Rusia telah mengeluarkan serangkaian ancaman ke Barat selama invasi ke Ukraina, lapor The Sun.

Baca Juga: Jika 4 Negara Sekutu Ini Mendukung Pasukan Vladimir Putin maka Ukraina Akan Habis dalam Beberapa Minggu Saja

Salah satu kroni Putin sebelumnya membual bahwa nuklir Satan-2 Moskow dapat menghancurkan "setengah dari pantai AS".

Dalam peringatan lain, TV pemerintah Rusia mengatakan Inggris dapat dibom "kembali ke zaman batu" dalam sepuluh menit menggunakan rudal nuklir hipersonik 7.000 mph "tak terhentikan" milik Putin.

Namun kementerian China kemarin bersikeras partisipasi Beijing dalam latihan bersama terbaru "tidak terkait dengan situasi internasional dan regional saat ini".

Baca Juga: 20 Jet Tempur Rusia Hancur di Pangkalan Militer Krimea, Dugaan Kuat Terkena Hantaman Rudal HIMARS Ukraina

Bulan lalu, Moskow mengumumkan rencana untuk mengadakan latihan dari 30 Agustus hingga 5 September, bahkan saat negara itu mengobarkan perang yang mahal di Ukraina.

Di bawah Presiden China Xi Jinping dan mitranya dari Rusia Putin, Beijing dan Moskow telah tumbuh semakin dekat.

Setahun yang lalu, Rusia dan China mengadakan latihan militer bersama di utara-tengah China yang melibatkan lebih dari 10.000 tentara.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Mengamuk Menembaki 8 Kota, Tentara Ukraina Meledakkan Tank Rusia di Kharkiv

Pada bulan Oktober, Rusia dan China mengadakan latihan angkatan laut bersama di Laut Jepang.

Beberapa hari kemudian, kapal perang Rusia dan China mengadakan patroli bersama pertama mereka di Pasifik barat.

Sesaat sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Beijing dan Moskow mengumumkan kemitraan "tanpa batas".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x