Serangan Balik Ukraina Makin Melemahkan Kekuatan Militer Rusia, Krimea Belum Aman dari Ledakan

- 21 Agustus 2022, 14:22 WIB
Serangan Ukraina terhadap depot senjata Rusia di Krimea tertangkap kamera dari dekat.*
Serangan Ukraina terhadap depot senjata Rusia di Krimea tertangkap kamera dari dekat.* /Twitter /Express

ZONA PRIANGAN - Sejauh ini sedikit saja kemenangan teritorial yang diraih tentara Ukraina. Namun, ledakan yang terjadi di Krimea, bisa menjadi peringatan bagi Rusia agar tidak lengah.

Walau ledakan di Krimea masih misterius, ada kemungkinan Ukraina terlibat di belakangnya. Ukraina juga sempat mengancam melakukan serangan balik ke Krimea.

Sejumlah ledakan di Krimea, harus diakui melemahkan kekuatan militer Moskow mengingat banyak senjata perang yang hancur.

Baca Juga: Termotivasi Melawan Pasukan Vladimir Putin, Oleksandr Usyk Berhasil Pertahankan Gelar Tinju Kelas Berat

Terkait kelengahan pertahanan di Krimea, Vladimir Putin pun merasa geram dengan mengganti Komandan Armada Laut Hitam.

Ukraina mengatakan sekitar sembilan jet tempur Rusia hancur pada 9 Agustus dalam ledakan di pangkalan udara Saki di Krimea, 225km (140 mil) di belakang garis depan.

Citra satelit kemudian menunjukkan tujuh pesawat hancur di Saki, dan lainnya rusak parah. Ukraina tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca Juga: Prajurit Inggris Diminta Memberi Tahu Keluarga Sebelum Dikirim Perang Melawan Pasukan Vladimir Putin

Tetapi presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato malamnya: “Hanya dalam satu hari, penjajah kehilangan 10 pesawat tempur: sembilan di Krimea dan satu lagi ke arah Zaporizhzhia.”

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan amunisi penerbangan telah diledakkan di pangkalan itu karena kelalaian.

Institute for the Study of War mengatakan target ledakan di Krimea jauh di luar jangkauan sistem HIMARS yang disediakan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Perintahkan Penculikan Zarema Musaeva, Sebelum Mengirim Pasukan Chechnya ke Ukraina

Artileri roket berpemandu presisi yang digunakan dalam sistem HIMARS yang dipasok AS memiliki jangkauan 80-120km (50-75 mil).

Namun pasukan Ukraina memiliki berbagai sistem yang dapat mereka gunakan atau modifikasi. Sumber-sumber Ukraina mengatakan kepada New York Times bahwa para partisan di belakang garis musuh telah melakukan serangan itu.

Secara terpisah, pada hari yang sama, pasukan Ukraina menunjukkan kemampuan serangan dalam mereka dengan menghancurkan gudang amunisi di Novooleksiivka di Krimea, 150 km (93,2 mil) selatan garis depan.

Baca Juga: Bos Group Wagner, Yevgeny Prigozhin Kemungkinan Tewas Terkena Serangan HIMARS Ukraina di Popasna, Luhansk

Selain itu, pejuang Kiev menghancurkan pos komando Resimen Pengawal Udara ke-217 di Maksyma Horkoho pada pantai Kherson barat daya.

Para pejabat Ukraina telah mengatakan sejak Juli bahwa Kiev sedang mempersiapkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah-wilayah di oblast Kherson.

Tapi di Kherson dan di negara tetangga Krimea dalam beberapa pekan terakhir tampaknya juga ada taktik baru Ukraina untuk mengintensifkan serangan yang tidak diklaim.

Baca Juga: Ini Alasan Vladimir Putin Membenci Volodymyr Zelensky, Ada Bukti Foto Mengerikan di Kota Kislovodsk

Yang pertama terjadi pada 31 Juli, ketika sebuah drone Ukraina yang diduga menyerang markas Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol pada Hari Angkatan Laut Rusia, melukai lima orang.

Ukraina kembali diam ketika serangkaian ledakan mengguncang desa Maisky di Krimea pada 16 Agustus, saat depot amunisi Rusia yang dicurigai terbakar, memaksa evakuasi 3.000 orang.

Dikutip Aljazeera, Angkatan bersenjata Ukraina memposting video ledakan spektakuler di area yang luas. Rusia menyebutnya “hasil sabotase”, tanpa menyalahkan.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Berhasil Membunuh Model Cantik Asal Brasil yang Bertugas Sebagai Penembak Jitu

Penargetan hub logistik telah berjalan seiring dengan memukul rute logistik. Ukraina dalam beberapa pekan terakhir telah melemahkan jembatan di seberang Sungai Dnieper di oblast Kherson untuk mencegah tentara Rusia memasok kembali posisi depan mereka di tepi barat.

Pada 10 Agustus, komando selatan Ukraina mengatakan bahwa jembatan yang melintasi Dnieper di pembangkit listrik tenaga air Kakhovska tidak layak untuk digunakan oleh militer Rusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x