ZONA PRIANGAN - Setelah enam bulan perang dengan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan perluasan militer negara itu menjadi lebih dari dua juta pada hari Kamis.
Keputusan tersebut akan meningkatkan staf sipil dan militer Angkatan Bersenjata Rusia dari 1,9 juta menjadi hampir 2,04 juta.
Jumlah tersebut termasuk peningkatan tentara menjadi 1,15 juta.
Baca Juga: Bencana Nuklir Mengancam, PLTN Zaporizhzhia Terputus dari Jaringan Listrik
Keputusan itu diharapkan mulai berlaku pada 1 Januari tetapi tidak memberikan penjelasan tentang penambahan pasukan.
Amerika Serikat memperkirakan bahwa 75.000 tentara Rusia telah terbunuh atau terluka selama enam bulan pertama pertempuran di Ukraina. Rusia belum memberikan jumlah resmi kerugian pasukan, lapor UPI.com, 25 Agustus 2022.
Sementara Rusia telah mampu merebut sebagian besar wilayah Donbas timur Ukraina dan kota-kota pelabuhan utama selatan seperti Mariupol, Rusia gagal memasuki ibu kota Kyiv dan telah didorong mundur dari upaya untuk merebut kota terbesar kedua di Kharkiv.
Invasi Rusia saat ini tampaknya terhambat dengan kemajuan bertahap di timur dan selatan sementara Ukraina telah mampu meluncurkan serangan balasan terbatas.