ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin dipusingkan dengan krisis jumlah tentara. Setelah banyak yang tewas di Ukraina, kini tentara Rusia satu per satu mengundurkan diri.
Laporan terbaru yang sangat mengejutkan, yakni pengunduran diri secara massal, 200 tentara anggota Brigade Infanteri Angkatan Laut 810 Pengawal.
Prajurit Kremlin yang mengundurkan diri itu, telah melihat bagaimana rekan-rekannya dibantai pejuang Kiev.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Mundur dari Kharkiv Setelah Gagal Menaklukan Tentara Ukraina di Shevchenkove
Dari percakapan telepon yang disadap, seorang tentara Moskow mengungkapkan, 300 prajurit infanteri tewas sementara ratusan lainnya terluka parah.
Harian Ukraina Kyiv Post melaporkan krisis tenaga kerja pasukan Kremlin terus memburuk, dengan banyaknya prajurit menolak perang.
Menurut publikasi yang sama, pasukan elit yang berbasis di Sevastopol, Krimea, "dihancurkan" oleh pertempuran "brutal" dari rumah ke rumah di kota Mariupol di Ukraina selatan.
Kyiv Post mengutip percakapan telepon yang disadap pada 10 Agustus di mana seorang tentara Rusia menggambarkan pembantaian itu, dengan mengatakan: "Mereka menghancurkan posisi kami berkeping-keping."
"Lagi-lagi banyak yang terluka... Hanya setengah dari kami yang selamat. Satu di antaranya setiap dua dari kita terluka," tuturnya.
Express belum bisa untuk memverifikasi secara independen pencegatan yang dilakukan tentara Ukraina.
Baca Juga: Mata-mata Vladimir Putin Tertangkap di Mykolaiv, Berupaya Mencari Tahu Informasi Penggunaan HIMARS
Publikasi yang sama, mengutip juru bicara intelijen Ukraina Vadym Skibidsky, mengatakan komandan Rusia telah mencoba untuk membentuk batalion sementara yang terdiri dari orang-orang yang selamat dari Mariupol.
Kini Moskow berupaya mengerahkan personel daerah belakang untuk dikirim ke garis depan, tetapi langkah itu menyebabkan pengunduran diri massal - di terlepas dari ancaman tuduhan makar.***