Tidak Setuju Invasi Vladimir Putin ke Ukraina, Pejabat Kremlin Membelot ke FBI Biro New York

- 29 Agustus 2022, 14:08 WIB
Reporter Imogen Braddick bertemu dengan mantan mata-mata KGB Boris Karpichkov.*
Reporter Imogen Braddick bertemu dengan mantan mata-mata KGB Boris Karpichkov.* /Simon Jones/

ZONA PRIANGAN - Sejumlah pejabat di lingkaran Kremlin yang tidak setuju invasi Vladimir Putin ke Ukraina mulai membelot ke Amerika Serikat (AS).

Di antara mereka, menginginkan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina dan memilih membelot ke AS demi kebaikan yang lebih besar.

Kepala FBI biro New York, Michael Driscoll mengatakan, ada beberapa petinggi Kremlin memutuskan untuk membelot dan menghubungi FBI.

Baca Juga: Mobil BMW Milik Jenderal Kremlin Terbakar di Moskow, Polisi Rusia Tangkap Seorang Wanita 65 Tahun

Menurut Michael Driscoll, ada ketidaksepakatan yang jelas atas perang di Rusia, dengan protes meletus di jalan-jalan.

Seorang pejabat tinggi Rusia dilaporkan mendekati diplomat Barat dan kepala intelijen dalam upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Menurut Sunday Telegraph, Driscoll mengatakan: “Pada saat menghadapi konflik yang signifikan dan tampaknya ada ketidaksepakatan, wajar jika ada orang Rusia menghubungi kami."

Baca Juga: Militer Ukraina Kembali Gunakan Bom Mobil untuk Membunuh Tokoh-tokoh Penting yang Dekat dengan Vladimir Putin

"Mereka bersedia untuk berbicara dengan kami tentang hal itu dan berusaha untuk mungkin melakukan hal yang benar demi kebaikan yang lebih besar," ujar Driscoll.

"Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa hal semacam itu terjadi sepanjang waktu," ucap Driscoll.

Driscoll membuat komentar, yang dibagikan dengan Sunday Telegraph, dalam sebuah wawancara dengan wartawan Richard Kerbaj untuk buku barunya The Secret History of the Five Eyes.

Baca Juga: Dua Pejabat Rusia Menipu Ukraina, Dikira Tewas Padahal Selamat Sembunyi di Bunker dari Ledakan HIMARS

FBI dilaporkan telah mengirim iklan media sosial ke ponsel di luar Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Washington, mencoba mengubah individu menjadi agen AS.

Menurut Sunday Telegraph, iklan tersebut, yang berbahasa Rusia, mengatakan: “Informasi yang diberikan kepada FBI oleh publik adalah cara paling efektif untuk memerangi ancaman. Jika Anda memiliki informasi yang dapat membantu FBI, silakan hubungi kami."

Itu terjadi setelah seorang pejabat tinggi Kremlin diam-diam mendekati Barat untuk membantu mengakhiri invasi Ukraina.

Baca Juga: Amerika Serikat dan NATO Mulai Kelelahan Memasok Senjata ke Ukraina, Vladimir Putin Hadapi Bencana Politik

Klaim yang mengejutkan tentang langkah tersebut dibuat dalam sebuah laporan yang diedarkan ke badan-badan intelijen Barat, lapor Mirror.

Diyakini para perwira senior dan pejabat yang dekat dengan Vladimir Putin khawatir dengan sanksi-sanksi Barat dan ekonomi yang gagal akibat perang.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x