ZONA PRIANGAN - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menaruh hormat kepada Mikhail Gorbachev, Presiden pertama Uni Soviet.
Ketika mendengar Mikhail Gorbachev meninggal, Joe Biden mengaku merasa kehilangan sosok yang cinta perdamaian.
Menurut Joe Biden, Mikhail Gorbachev mempertaruhkan seluruh karirnya untuk dunia yang lebih aman dan kebebasan yang lebih besar bagi jutaan orang.
Biden juga mengingat kunjungan Gorbachev ke Gedung Putih pada 2009, di mana mereka berbicara lama tentang upaya berkelanjutan untuk mengurangi cadangan nuklir AS dan Rusia.
“Ketika Gorbachev berkuasa, dia berhasil menghentikan Perang Dingin telah berlangsung selama hampir 40 tahun," tutur Biden yang dikutip rt.com.
Sosok Gorbachev merupakan tipikal pejabat tinggi Uni Soviet yang memiliki keberanian untuk mengakui bahwa segala sesuatunya perlu diubah.
Biden dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Gedung Putih pada Selasa malam, menggambarkan Mikhail Gorbachev sebagai orang dengan visi yang luar biasa.
Gorbachev percaya pada glasnost dan perestroika, bukan hanya sebagai slogan, tetapi sebagai jalan ke depan bagi rakyat Uni Soviet.
Biden mengklaim, pemimpin Uni Soviet itu merangkul reformasi demokrasi yang mengakhiri dekade politik brutal dan represi.
“Kami mengirimkan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan teman-temannya, dan kepada orang-orang di mana pun yang mendapat manfaat dari keyakinannya di dunia yang lebih baik,” tambah Biden.
Gorbachev, 91, meninggal pada hari Selasa di Moskow. Ia menjadi Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet pada tahun 1985.
Pada tahun 1990 membuat sejarah sebagai presiden pertama Uni Soviet. Dia juga akan menjadi yang terakhir, ketika Uni Soviet bubar pada akhir 1991.***