Pasukan Vladimir Putin Menang di Nikolayev, Rudal Moskow Bantai 300 Tentara Legiun Asing Ukraina

- 25 September 2022, 06:52 WIB
Helikopter angkut dan tempur Mi-8AMTSh Terminator Angkatan Udara Rusia dikirim untuk melakukan misi tempur selama operasi militer khusus di Ukraina.*
Helikopter angkut dan tempur Mi-8AMTSh Terminator Angkatan Udara Rusia dikirim untuk melakukan misi tempur selama operasi militer khusus di Ukraina.* /Sputnik /Ministry of Defense of the Russian Federation

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin membantai 300 tentara bayaran yang bergabung dengan Legiun Asing Ukraina di wilayah Nikolayev.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengklaim, 300 tentara Legiun Asing Ukraina tewas setelah terkena rudal, tepatnya di Desa Kalinovka.

"Selain 300 tentara bayaran, juga turut dibunuh 200 pejuang Kiev," kata juru bicara Kemenhan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov.

Baca Juga: Takut Atas Kebijakan Vladimir Putin, 40.000 Warga Rusia Hindari Wajib Militer dengan Kabur ke Georgia

Menurut Igor Konashenkov, data yang sudah diverifikasi, tentara Ukraina banyak terbuhuh di wilayah Kharkiv dan Donetsk.

Rudal-rudal Moskow secara presisi menghancurkan posisi tentara Legiun Asing Ukraina. Jumlah mereka terus berkurang.

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengklaim bahwa pasukan Rusia dan milisi Republik Donbass telah melenyapkan lebih dari 2.000 tentara bayaran asing.

Baca Juga: Strategi Aneh Diterapkan Pasukan Vladimir Putin, Tentara Ukraina Membalasnya dengan Catur Tiga Dimensi

"Pada 21 September, 1.000 orang asing tetap berada di jajaran militer Ukraina," ujar Sergey Shoigu yang dikutip rt.com.

Sergey Shoigu mengungkapkan, sedangkan pada bulan April jumlahnya diperkirakan 3.000. Pemboman hari Sabtu hanya menyisakan 700 saja.

Igor Konashenkov menambahkan, sekitar Desa Sergeyevka, di tenggara wilayah Dnepropetrovsk, seorang pejuang Rusia menembak jatuh sebuah MiG-29 Ukraina yang telah “dikonversi untuk menggunakan rudal anti-radar HARM Amerika.

Baca Juga: Kesal Karena Kalah di Kharkiv dan Kherson, Vladimir Putin Pecat Wakil Menteri Pertahanan Dmitry Bulgakov

Sejak peluncuran operasi militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, Kremlin telah memperingatkan negara-negara Barat untuk berhenti "memompa" Ukraina dengan senjata, dengan alasan bahwa itu hanya akan memperpanjang konflik.

Namun, setelah pengumuman Rusia baru-baru ini tentang mobilisasi sebagian pasukan cadangan, para pendukung Kiev, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, telah berjanji untuk mempertahankan atau meningkatkan bantuan militer mereka ke Ukraina.

Pada hari Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa pasukan negaranya telah menderita setidaknya 50 korban sehari.

Baca Juga: USV Omega Bay Ukraina Menyusup ke Pangkalan Angkatan Laut Rusia, Diduga Akan Menyerang Krimea

Dia mengklaim, bagaimanapun, bahwa pihak Rusia kalah beberapa kali lebih banyak. Komentar Zelensky muncul segera setelah pengumuman Shoigu bahwa pasukan Rusia telah kehilangan 5.937 tentara sejak awal serangan militer.

Menurut menteri, kerugian di pihak Ukraina sepuluh kali lebih tinggi, dengan perkiraan 61.000 tentara tewas.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x