Jaringan Kereta Api Inggris Terancam Lumpuh pada Oktober Mendatang, Karyawan ScotRail akan Melakukan Demo

- 25 September 2022, 21:51 WIB
Penumpang naik kereta menuju barat Inggris, menjelang pemogokan nasional yang direncanakan oleh pekerja kereta api, di Stasiun Paddington, di London, Inggris, 20 Juni 2022.
Penumpang naik kereta menuju barat Inggris, menjelang pemogokan nasional yang direncanakan oleh pekerja kereta api, di Stasiun Paddington, di London, Inggris, 20 Juni 2022. /REUTERS/Toby Melville/

ZONA PRIANGAN - Karyawan kereta api Inggris di ScotRail akan melakukan aksi mogok kerja pada 10 Oktober 2022 karena masalah perselisihan gaji, demikian menurut pernyataan dari serikat pekerja RMT pada hari Jumat.

Pernyataan itu keluar setelah karyawan kereta api Inggris menolak apa yang ditawarkan perusahaan milik pemerintah Skotlandia kepada pekerja.

"Scotrail tahu tawaran ini tidak cukup baik dan perlu memperhitungkan meningkatnya biaya krisis hidup," kata Mick Lynch dari RMT tentang kenaikan 5% yang dinyatakan serikat pekerja, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Nadal Mundur dari Laver Cup setelah Bermain Ganda dengan Federer

Karyawan di seluruh industri di Inggris telah menuntut kenaikan gaji yang lebih baik karena negara itu tengah menghadapi krisis biaya hidup setelah didera pandemi Covid-19 dan imbas dari perang di Ukraina.

Serikat pekerja RMT bertemu menteri transportasi baru pemerintah Anne-Marie Trevelyan pada minggu ini, Lynch menyebutnya menggembirakan, menjelang serangkaian pemogokan yang direncanakan awal Oktober ketika konferensi tahunan Partai Konservatif akan diadakan di Birmingham.

"ScotRail hari ini telah diberitahu oleh RMT bahwa anggotanya akan mengadakan aksi mogok kerja pada hari Senin, 10 Oktober. Ini akan memiliki konsekuensi signifikan untuk layanan yang dapat kami tawarkan," demikian bunyi pernyataan dari ScotRail menanggapi aksi pemogokan tersebut.

Baca Juga: Shakira Curhat Soal Perpisahannya dengan Gerard Pique, Shakira: Perpisahan Itu Sulit Baginya dan Anak-Anak

Perusahaan, yang dimiliki oleh pemerintah Skotlandia dan memiliki lebih dari 5.000 karyawan itu, mengatakan akan menjelaskan sepenuhnya dampak dari pemogokan dalam beberapa hari mendatang.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x