Putin akan Memproklamirkan Kekuasaan atas Tanah Ukraina yang Dicaplok oleh Rusia

- 30 September 2022, 00:49 WIB
Pemandangan menunjukkan spanduk dan konstruksi untuk panggung menjelang acara proklamasi atas tanah Ukraina yang dicaplok Rusia atas empat wilayah Ukraina.
Pemandangan menunjukkan spanduk dan konstruksi untuk panggung menjelang acara proklamasi atas tanah Ukraina yang dicaplok Rusia atas empat wilayah Ukraina. /REUTERS/Evgenia Novozhenina

Pejabat pemerintah Rusia telah mengatakan bahwa keempat wilayah tersebut akan berada di bawah payung nuklir Moskow setelah mereka secara resmi dimasukkan ke dalam Rusia.

Amerika Serikat memberikan paket senjata senilai $ 1,1 miliar atau sekitar Rp16,7 triliun untuk Ukraina yang mencakup 18 peluncur High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS), amunisi yang menyertainya, berbagai jenis sistem kontra drone dan sistem radar.

Baca Juga: Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik Jelang Kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Haris ke Jepang dan Korsel

Pengumuman itu mengungkap bantuan keamanan AS menjadi $ 16,2 miliar atau sekitar Rp245,9 triliun.

Hingga saat ini, misteri masih belum terpecahkan dibalik serangan nyata pada pipa Nord Stream 1 dan 2 di bawah Laut Baltik, yang dibangun untuk menyalurkan gas Rusia ke Eropa yang sekarang sudah tidak aktif.

Setidaknya tiga ledakan yang mengirimkan ratusan ribu ton gas metana ke permukaan minggu ini telah menyebabkan pipa rusak parah. Penjaga pantai Swedia mengatakan menemukan kebocoran keempat.

Baca Juga: Turki: Indonesia dan Malaysia Tertarik untuk Membeli Drone Bersenjata

Negara-negara Barat menyebut insiden itu sebagai sabotase sambil berhenti menyalahkan secara terbuka. Rusia sendiri telah membantah keterlibatan mereka, mengatakan insiden itu tampaknya seperti tindakan terorisme yang disponsori negara dan Amerika Serikat akan diuntungkan.

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan para pemimpin blok itu akan membahas masalah itu pada minggu depan, menambahkan bahwa sabotase telah mengubah sifat konflik di Ukraina secara mendasar.

NATO mengatakan ledakan itu tampaknya seperti tindakan sabotase yang sembrono dan tidak bertanggung jawab, setiap serangan yang disengaja terhadap infrastruktur negara-negara dalam aliansi Barat akan ditanggapi dengan "tanggapan yang bersatu dan teguh".

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x