Putin Mengerahkan Lebih Banyak Pasukannya ke Ukraina, Menuduh Barat Ingin Menghancurkan Rusia

- 21 September 2022, 16:33 WIB
Terlihat tank Rusia hancur, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota Izium, yang baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, di wilayah Kharkiv, Ukraina 20 September 2022.
Terlihat tank Rusia hancur, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota Izium, yang baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, di wilayah Kharkiv, Ukraina 20 September 2022. /REUTERS/Gleb Garanich

ZONA PRIANGAN - Presiden Vladimir Putin pada Rabu telah menginstruksikan pengerahan pasukan pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua, memberikan peringatan kepada Barat bahwa Rusia melanjutnya apa yang mereka sebut sebagai "nuclear blackmail", akan meresponsnya dengan kekuatan penuh persenjataannya.

"Jika integritas teritorial negara kami terancam, kami akan melakukan segala cara untuk melindungi rakyat kami, ini bukan gertakan," kata putin dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Lebih lanjut, Rusia mengatakan bahwa pihaknya memiliki banyak senjata untuk membalasnya.

Baca Juga: Putri Wales Bertemu dengan Ibu Negara Ukraina Olena Zelenskiy, Sehari Sebelum Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth

Sebanyak 300.000 tentara cadangan dan mereka yang telah memiliki pengalaman militer sebelumnya telah dikerahkan dalam mobilisasi parsial tersebut, kata menteri pertahanan Rusia.

Langkah yang dilakukan oleh Rusia ini secara signifikan meningkatkan konflik atas Ukraina saat Rusia melakukan serangan balasan terhadap Ukraina yang telah memaksa Rusia untuk mundur dan menyerahkan beberapa wilayah yang sebelum berhasil mereka kuasai.

"Jelas ini adalah sesuatu yang kita anggap sangat serius, Anda tahu, kita tidak memegang kendali. Saya juga tidak yakin dia memegang kendali. Ini jelas sebuah eskalasi," kata menteri luar negeri Inggris Gillian Keegan kepada Sky News.

Baca Juga: Taiwan Mendapat 'Undangan Khusus' untuk Menandatangani Buku Belasungkawa Ratu Elizabeth II

Sementara menurut penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, mobilisasi Rusia adalah langkah yang dapat diprediksi yang akan terbukti menjadi sangat tidak populer dan makin memperjelas bahwa perang tidak sesuai dengan rencana Moskow.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Sky News Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x