Putin Mengerahkan Lebih Banyak Pasukannya ke Ukraina, Menuduh Barat Ingin Menghancurkan Rusia

- 21 September 2022, 16:33 WIB
Terlihat tank Rusia hancur, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota Izium, yang baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, di wilayah Kharkiv, Ukraina 20 September 2022.
Terlihat tank Rusia hancur, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota Izium, yang baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, di wilayah Kharkiv, Ukraina 20 September 2022. /REUTERS/Gleb Garanich

Mobilisasi militer parsial dari 2 juta pasukan cadangannya itu dilakukan guna mempertahankan Rusia dan wilayahnya, alasannya Barat tidak menginginkan perdamaian di Ukraina, kata Putin.

Putin mengatakan Washington, London dan Brussel mendorong Kyiv untuk "mentransfer operasi militer ke wilayah Rusia" dengan tujuan "menjarah sepenuhnya negara kami".

Baca Juga: Berikut Ini 'Run Down' Pemakaman Kenegaraan Ratu Elizabeth II Pada Hari Ini di Westminster Abbey

Ukraina secara membabi-buta menyerang sasaran di dalam Rusia selama konflik, menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok oleh Barat.

"Pemerasan nuklir juga telah digunakan," kata Putin, mengacu pada pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhzhia Ukraina, yang terbesar di Eropa. Baik, Rusia maupun Ukraina saling menuduh telah membahayakan fasilitas PLTN itu selama pertempuran.

Putin menuduh pejabat tinggi negara-negara NATO membuat pernyataan tentang kemungkinan diizinkannya penggunaan senjata pemusnah massal alias senjata nuklir untuk menghancurkan Rusia.

Baca Juga: Militer Inggris: Kemungkinan Rusia telah Kehilangan Empat Jet Tempur di Ukraina dalam 10 Hari Terakhir

"Kepada mereka yang membiarkan pernyataan seperti itu mengenai Rusia, saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kita juga memiliki berbagai alat penghancur dan dalam beberapa komponen jauh lebih modern daripada negara-negara NATO".

Putin menyatakan keinginannya untuk "membebaskan" kawasan jantung industri Donbas di wilayah timur Ukraina dan mayoritas penduduk di kawasan itu tidak ingin kembali dengan apa yang mereka sebut "budak Ukraina".

Jelang pidato Putin, para pemimpin dunia bertemu di PBB di New York untuk mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan berencana untuk empat wilayah yang diduduki untuk mengadakan referendum dalam beberapa hari mendatang untuk bergabung dengan Rusia.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Sky News Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah