Indonesia Berikan Hibah Obat-obatan Kepada Mozambik dan Zimbabwe, Afrika Masih Butuhkan Vaksin

- 7 Oktober 2022, 11:23 WIB
Diskusi tentang penanganan vaksin dan obatan-obatan di Afrika digelar oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia.*
Diskusi tentang penanganan vaksin dan obatan-obatan di Afrika digelar oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia.* /Dok. Kemenlu/

ZONA PRIANGAN - Kebutuhan produk farmasi terbesar di kawasan Afrika didominasi oleh produk ARV untuk mengatasi HIV AIDS.

Hal itu terungkap dalam kegiatan Indonesia-Africa Health and Investment Meeting (IA-HIM).

Direktur Afrika, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia, Dewi Justicia Meidiwaty mengatakan, Afrika juga membutuhkan vaksin dan obat-obatan yang selama ini datang tidak tepat waktu.

Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya

Sementara, penyakit tidak menular seperti malaria, diabetes, darah tinggi dan kanker juga mulai memperlihatkan kenaikan permintaan.

Meidiwaty mengungkapkan, saat ini, sekitar 70-90 persen produk farmasi di Afrika Sub Sahara berasal dari impor.

Selain itu, mayoritas kepemilikan di industri farmasi di Afrika dikuasai oleh perusahaan multinasional.

Baca Juga: Di Negara Ini, Pemotongan Hewan Kurban pada Idul Adha Dilarang di Pekarangan Masjid dan Rumah Penduduk

Negara terbesar pemasok produk farmasi ke Afrika Sub-Sahara yaitu Uni Eropa, AS, India, dan China. Sedangkan investor terbesar sektor farmasi di kawasan Afrika berasal dari Uni Eropa, Inggris, dan India.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x