ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat telah mengalokasikan $ 100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun untuk pembiayaan militer asing ke Filipina, demikian kata duta besar AS di Manila pada hari Jumat, bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara Asia Tenggara itu dan modernisasi militer.
Pembiayaan militer baru menggarisbawahi peningkatan hubungan pertahanan antara sekutu perjanjian di bawah Presiden Ferdinand Marcos Jr, yang pendahulunya, Rodrigo Duterte, mengalihkan kebijakan luar negeri negaranya dari AS ke China.
"Amerika Serikat telah mengalokasikan pendanaan militer asing sebesar $100 juta, sebagian digunakan militer Filipina sesuai keinginannya," kata Duta Besar MaryKay Carlson dalam jumpa pers di atas kapal USS Ronald Reagan, yang tengah dalam kunjungan pelabuhan terjadwal di Manila, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Lebih lanjut Carlson mengatakan Filipina dapat menggunakan alokasi guna "mengimbangi" keputusannya untuk membatalkan kesepakatan senilai 12,7 miliar peso atau sekitar Rp3,5 triliun dengan Rusia.
Sejauh ini, Manila berencana ingin membeli helikopter angkat berat dari Amerika Serikat, Chinook.
Filipina merupakan penerima bantuan militer AS terbesar di kawasan Indo-Pasifik, mendapat pesawat, kendaraan lapis baja, senjata ringan, dan peralatan militer lainnya senilai $1,14 miliar atau sekitar Rp17,6 triliun dari tahun 2015 hingga 2022.
Baca Juga: Pulau Kreta Yunani Dilanda Banjir Bandang, Seorang Pria Tewas dan Seorang Wanita Hilang
Jumlah tersebut termasuk senilai $475,3 juta atau sekitar Rp7,3 triliun pembiayaan militer asing ke Filipina, salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.