ZONA PRIANGAN - Pesawat patroli Inggris bentrok dengan dua jet tempur Rusia di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam.
Pesawat patroli Inggris yang diterbangkan dari jenis RAF RC-135 Rivet Joint yang tidak bersenjata. Pesawat ini rutin melakukan patroli.
Sementara jet tempur Vladimir Putin diidentifikasi sebagai SU-27 bersenjata rudal. Tanpa diduga jet tempur Rusia itu melepaskan rudal mengarah ke sekitar RAF RC-135 Rivet Joint.
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan, pesawat RAF RC-135 Rivet Joint berada di wilayah udara internasional.
Ben Wallace menambahkan, akibat insiden itu patroli dihentikan sementara. Kemudian aktivitas dilanjutkan dengan dikawal oleh pesawat tempur.
Dia menambahkan: "Mengingat keterlibatan yang berpotensi berbahaya ini, saya telah mengomunikasikan keprihatinan saya kepada mitra Rusia."
Baca Juga: Seperti Chechnya, Republik Dagestan Sempat Melawan Pemerintah Moskow, Banyak Pejuang yang Tewas
Rusia mengakui insiden itu terjadi di wilayah udara internasional. Terkait serangan rudal, itu tidak disengaja karena kerusak teknik (malfungsi).
Merinci insiden itu, Wallace mengatakan kepada Parlemen: "Saya juga ingin berbagi dengan DPR rincian insiden baru-baru ini yang terjadi di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam."
“Pada tanggal 29 September sebuah RAF RC-135 Rivet Joint yang tidak bersenjata, sebuah pesawat bergaya sipil yang berpatroli rutin di atas Laut Hitam berinteraksi dengan dua pesawat tempur SU-27 bersenjata Rusia."
"Namun, selama interaksi itu, salah satu pesawat SU-27 melepaskan rudal di sekitar RAF Rivet Joint di luar jangkauan visual."
"Total waktu interaksi antara pesawat Rusia dan Rivet Joint adalah sekitar 90 menit. Patroli selesai dan pesawat kembali ke pangkalan," tutur Wallace yang dikutip Express.
Wallace menyarankan insiden Laut Hitam menunjukkan militer Rusia "tidak melampaui" memutuskan "aturan tidak berlaku untuk mereka".
Dia juga meminta publik untuk percaya pada upaya Inggris untuk "berjalan di atas tali yang terkadang tegang" ketika menanggapi agresi Rusia.**