Pasukan Vladimir Putin Bunuh Tentara Amerika Serikat, Jenazah Ditahan untuk Penyelidikan Kejahatan Perang

- 4 November 2022, 22:01 WIB
Tentara Amerika Joshua Jones terbunuh saat berperang untuk Legiun Asing Ukraina.*
Tentara Amerika Joshua Jones terbunuh saat berperang untuk Legiun Asing Ukraina.* /Facebook /Joshua Jones

ZONA PRIANGAN - Tentara Amerika Serikat (AS) yang bergabung dalam Legiun Asing Ukraina tewas terbunuh pasukan Vladimir Putin di pertempuran Donbass.

Tentara AS yang tewas itu diidentifikasi sebagai Joshua Jones (24). Dia dikenal sangat pemberani tapi penuh kasih sayang.

Ibu Joshua, Misty Gossett (48) sangat sedih, bukan hanya anaknya tewas tapi juga jenazahnya ditahan militer Rusia.

Baca Juga: Pertempuran Sengit Terjadi di Bakhmut, Tentara Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Vladimir Putin

Moskow beralasan, penahanan jenazah tentara Amerika itu untuk penyelidikan terkait kejahatan perang Legiun Asing Ukraina.

Namun setelah diplomasi Rusia-Amerika, Moskow akhirnya sepakat mengembalikan jenazah Joshua. Cuma kesedihan keluarga Joshua belum berakhir.

Setelah serah terima jenazah Joshua di Zaporizhzhia dan disaksikan oleh CNN, ternyata ada prosedur tambahan di Ukraina.

Baca Juga: Wilayah Rusia Makin Terancam, Pelaku Sabotase Menyusup ke Pangkalan Udara Veretye, Hancurkan Dua Helikopter

Ukraina membutuhkan tes DNA untuk membuktikan bahwa jenazah itu benar Joshua. Tapi bagi pihak keluarga Joshua, itu dianggap berlarut-larut.

Misty Gossett mengecam keputusan untuk menunda kepulangan jenazah Joshua setelah mengungkapkan kepada NBC News semua yang ingin mereka lakukan adalah mengistirahatkan putra mereka.

Dia berkata: "Setiap hari ini semakin lama dan kami hanya mencoba untuk membuatnya beristirahat."

Baca Juga: Serangan Ukraina ke Kota Shebekino Rusia Menghancurkan Sekolah, 2 Warga Belgorod Tewas dan 14 Orang Terluka

Misty mengatakan keluarga telah mempersiapkan kepulangan putra mereka dan mengatur pemakaman saat mereka menunggu jenazah Joshua.

Tetapi penantian berlanjut untuk keluarga setelah dia mengungkapkan Ukraina menghubungi keluarga untuk memberi tahu dia bahwa mereka perlu melakukan autopsi kedua - dan meminta anggota keluarga mengirim sampel DNA untuk pengujian juga.

Namun, mereka tidak merinci pengujian seperti apa yang dibutuhkan.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Sulit Mempertahankan Kherson, Sejumlah Komandan Sudah Meninggalkan Wajib Militer

Dikutip Mirror, Misty menambahkan: "Kami tidak tahu apa-apa sejauh mana itu akan terjadi, ketika dia pulang. Komunikasi itu melelahkan."

Pengungkapan itu terjadi hanya seminggu setelah keluarganya diberitahu bahwa Joshua akan dikembalikan kepada mereka setelah mereka mendapatkan kesepakatan untuk kepulangannya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x