Network
ZONA PRIANGAN - Seorang wanita dari Devon, Inggris telah membuat sebanyak 100 maskertransparan yang memungkinkan penyandang tunarungu bisa membaca bibir saat berkomunikasi di tengah pandemi yang masih melanda dunia.
Claire Cross (45) menyebut masker hasil karyanya, yang dilengkapi jendela bening di bagian mulutnya, sangat ‘vital’ bagi para penyandang gangguan pendengaran.
Penutup hidung dan mulut atau masker di saat new normal wajib dipakai saat menggunakan transportasi publik, saat transksi di pasar, dan di tempat-tempat kerumunan untuk menangkal penyebaran virus Covid-19.
Baca Juga: Kakek Cabul Diancam Hukuman 15 Tahun Penjara dan Denda Rp 5 Miliar
Baru-baru ini komunitas penyandang tunarungu di seluruh dunia merasa terpinggirkan dengan diwajibkannya penggunaan masker yang menutup mulut, karena mereka menggantungkan cara berkomunikasinya dengan pembacaan gerak bibir.
Sebanyak sembilan oganisasi penyandang tuna rungu di Inggris telah berunjuk rasa menuntut Pemerintah Inggris untuk secara cepat bekerja sama untuk membuat masker wajah yang transparan.
Hampir seluruh penyandang disabilitas di dunia berkomunikasinya tergantung pada pembacaan bibir yang jelas dan ekspresi wajah, selain dengan bahasa isyarat.
Baca Juga: Tradisi Rabu Sedekah di Polres Majalengka, Memupuk Kepedulian Sosial
“Saya semula hanya membuat penutup muka standar, namun beberapa teman penyandang tuna rungu memesan dengan bagian bibirnya bisa tembus pandang,” jelas Cross kepada Daily Mail, baru-baru ini.
