Enggan ke Rumah Sakit, Pasien Covid-19 di Bangladehs Memilih Mati di Rumah

- 13 Juli 2020, 10:51 WIB
SUASANA rumah sakit di Bangladesh. Ribuan tempat tidur di rumah sakit kosong meski angka penderita Covid-19 di Bangladesh terus merangkak naik.*/AFP via Pikiran-Rakyat.com
SUASANA rumah sakit di Bangladesh. Ribuan tempat tidur di rumah sakit kosong meski angka penderita Covid-19 di Bangladesh terus merangkak naik.*/AFP via Pikiran-Rakyat.com /

Jumlah pasien yang meninggal pun telah mencapai 2.275 orang per Jumat, 10 Juli 2020 lalu.

Data itu tak sejalan dengan jumlah pasien di rumah sakit. Di Ibu Kota Dhaka saja, 4.750 dari 6.305 tempat tidur yang tersedia, ditelantarkan begitu saja lantaran tak ada pasien yang mau dirawat.

Baca Juga: Ingatkan Penumpang Pakai Masker, Seorang Sopir Tewas Dikeroyok

Pihak Dinas Kesehatan setempat berdalih, kebanyakan pasien enggan ke rumah sakit lantaran cuma menderita gejala ringan.

"Sebagian besar pasien menderita gejala ringan. Layanan telemedicine pun cukup, mungkin itu alasannya banyak tempat tidur di rumah sakit kosong," jelas Kepala Deputi Dinas Kesehatan setempat, Nasima Sultana, dikutip dari AFP.

Namun hal yang berbeda justru disampaikan aktivis HAM untuk kesehatan Bangladesh, Rashid e Mahbub.

Baca Juga: Soal Kontrak, Krummenacher Berselisih dengan MV Agusta

"Persepsi negatif sudah terlanjur tercipta, dan membuat banyak pasien lebih memilih di rumah. Cuma sedikit yang mampu mendapat perawatan di rumah sakit swasta.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Fenomena Covid-19 di Bangladesh, Warga Pilih Mati di Rumah Ketimbang ke Rumah Sakit"

Seorang wanita yang menderita Covid-19 bersama 7 anggota keluarganya mengungkapkan alasannya tak mau ke rumah sakit.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x