Rusia Kembali Gunakan Taktik Perang Aneh, Pasukan Vladimir Putin Dapat Pasokan Gitar, Harmonika, dan Balalaika

- 13 Desember 2022, 12:11 WIB
Ilustrasi alat musik akordeon.*
Ilustrasi alat musik akordeon.* /Pixabay /adaoaalves

 

ZONA PRIANGAN - Taktik perang aneh kembali digagas militer Rusia. Penduduk di St Petersburg diminta untuk memasok pasukan Vladimir Putin dengan sejumlah alat musik.

Kremlin mengeluarkan perintah agar warga menyumbangkan akordeon, gitar, harmonika, dan balalaika (alat musik rakyat Rusia) kepada prajurit Moskow di Ukraina, lapor Express.

Belum diketahui secara jelas, apakah ada hubungan langsung pasokan alat musik berhasil mendorong pasukan Rusia mampu mengalahkan pejuang Kiev.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Makin Terpojok, Pejuang Ukraina Bergerak ke Makiivka Meledakkan Lima Depot Minyak

Sejauh ini, pasokan senjata dan amunisi untuk pasukan Kremlin makin menipis, bahkan Rusia mulai menggunakan drone Iran dan roket Korea Utara.

Namun, pihak berwenang di St Petersburg mengatakan bahwa sumbangan alat musik akan mendukung moral, persatuan, menginspirasi perbuatan heroik, kelegaan moral dan psikologis di antara para prajurit Rusia.

Selain menghadapi kekurangan senjata, Rusia pun makin banyak kehilangan prajurit selama 9 bulan melakukan invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Makin Terdesak, Mereka Cuma Bisa Bertahan di Lyman, Avdiivka dan Novopavlivka

Hal itu mendorong Vladimir Putin memberlakukan wajib militer yang dikirim ke Ukraina untuk menambal kekosongan tentara yang tewas.

Setelah merekrut 300 ribu wajib militer, ada kemungkinan Putin menambah jumlah yang lebih banyak lagi, untuk melanjutkan kampanye invasi sejak akhir Februari 2022.

Sebelumnya, sistem bus kota Moskow menggunakan bahasa Tajikistan, Uzbekistan, dan Kyrgyzstan, yang menawarkan warga negara-negara itu jalur cepat ke kewarganegaraan Rusia jika mereka secara sukarela berperang di Ukraina.

Baca Juga: Dampak Ledakan HIMARS Mengerikan, Mayat Pasukan Vladimir Putin Bergelimpangan di Hangar Balakliia

Namun, Uzbekistan dan Kyrgyzstan, negara-negara Asia Tengah yang memiliki hubungan dengan Rusia, telah memperingatkan rakyat mereka bahwa berjuang untuk Kremlin di Ukraina dapat menyebabkan tuntutan pidana di dalam negeri.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x