ZONA PRIANGAN - Selain menginvasi Ukraina, ada kekhawatiran pasukan Vladimir Putin menyerang negara tetangga lainnya, seperti Polandia, Moldova dan paling rentan negara Baltik.
Kecemasan melanda warga Estonia, Latvia, dan Lituania, jika Moskow berhasil menaklukan Ukraina maka invasi bisa berlanjut ke Baltik.
Namun di sisi lain, NATO memberikan jaminan kepada negara Baltik karena Estonia, Latvia, dan Lituania sudah menjadi anggota.
Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir
Demikian juga terhadap Polandia, kecil kemungkinan Pemimpin Kremlin memerintahkan serangan kepada negara anggota NATO.
Sebab, pasal 5 Piagam NATO menyebutkan, serangan terhadap negara anggota berarti menantang perang dengan semua anggota aliansi.
Sebenarnya Vladimir Putin pun sudah paham, siapa di belakang kekuatan Ukraina. Selama ini, sejumlah negara NATO telah memasok senjata untuk pertahanan Kiev.
Tak heran, hingga memasuki bulan ke-10 Ukraina masih belum menyerah atas gempuran pasukan Kremlin. Sebaliknya, sejumlah prajurit Moskow sudah terusir.
Vladimir Putin telah diperingatkan bahwa NATO dapat mengalahkan Rusia hanya dalam tiga hari jika konflik antara kedua belah pihak meledak ke tingkat yang berbahaya.
Jika Presiden Rusia akan menyerang negara anggota NATO, negara tersebut dapat menggunakan Pasal 5 piagam aliansi, yang menyatakan "serangan terhadap satu sekutu dianggap sebagai serangan terhadap semua sekutu".
Baca Juga: Vladimir Putin Makin Putus Asa Akan Mengirim Badut dan Pemain Sirkus ke Garis Depan Perang Ukraina
Adam Kinzinger, perwakilan Amerika Serikat untuk distrik kongres ke-16 Illinois, menanggapi Tweet yang mempertanyakan mengapa NATO belum mengalahkan Rusia.
Dikutip Express Adam Kinzinger menulis: "Saya berharap ini adalah lelucon. NATO vs Rusia akan seperti operasi tiga hari yang nyata."***