ZONA PRIANGAN - Moskow dan Minsk merasa terancam dengan keberadaan pasukan NATO yang jumlahnya kini mencapai 30.000 di perbatasan barat Rusia.
Merespons manuver NATO, Rusia dan Belarus mengumumkan pembentukan kekuatan militer gabungan bulan lalu, yang dikatakan mencakup beberapa ribu pasukan Vladimir Putin.
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko mengaitkan langkah itu dengan ketegangan dengan Barat. Kereta pertama yang membawa tentara Rusia tiba di Belarus pada 15 Oktober.
Menurut Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Belarus, hingga 9.000 tentara Rusia dan sekitar 170 tank akan dikerahkan di negara itu. Kereta pertama yang membawa tentara Rusia tiba di Belarus pada 15 Oktober.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengatakan, ancaman semakin nyata setelah NATO menambah unit di Eropa Tengah dan Timur, serta di negara-negara Balkan dan Baltik.
“Kontingen telah bertambah besar dua setengah kali menjadi lebih dari 30.000 orang sejak Februari, dan mungkin bertambah lagi dalam waktu terdekat,” kata Shoigu dalam sesi bersama para menteri dengan pejabat militer dari Belarus.
Baca Juga: Serangan Sabotase Ukraina di Krimea Berhasil Digagalkan FSB, Pelaku Bertindak Atas Perintah SBU
Dia mengatakan bahwa konsentrasi pasukan Barat seperti itu menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Moskow, tetapi juga bagi Belarus, sekutu Rusia.