Gambaran terakhir dari Universitas Johns Hopkins memperlihatkan ada 37.000 kasus baru yang tercata pada Senin 20 Juli 2020, setelah sehari sebelumnya mencapai rekor tertinggi lebih dari 40.000 kasus.
Jayaprakash Muliyil, seorang ahli epidemiologi dari Christian Medical College di sebelah selatan kota Vellore, yang menganjurkan pemerintah untuk melakukan pengawasan virus di sana.
Baca Juga: Pemuda Pancasila Tanam Trembesi, Upaya Selamatkan Mata Air
Tercatat bahwa hasil survei yang dilakukan pemerintah India persentase orang yang terinfeksi bisa lebih tinggi.***