"Rusia secara konsisten telah melanggar komitmen pengendalian senjatanya."
Kepala keamanan Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan bahwa rencana Rusia tersebut akan mengacaukan stabilitas Belarusia, yang menurutnya telah disandera oleh Moskow.
Negara-negara lain yang mengutuk rencana Putin termasuk Lithuania, yang mengatakan akan menyerukan sanksi baru terhadap Moskow dan Minsk, sementara kepala kebijakan Uni Eropa Josep Borrell mendesak Belarusia untuk tidak menjadi tuan rumah bagi persenjataan tersebut dan mengancam akan memberikan lebih banyak sanksi.
Belarus dan Rusia memiliki hubungan militer yang erat, dan Minsk mengizinkan Moskow untuk menggunakan wilayahnya sebagai titik pementasan untuk invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Para ahli melihat langkah Rusia ini sebagai langkah yang signifikan karena Rusia selama ini bangga karena tidak mengerahkan senjata nuklir di luar perbatasannya, tidak seperti Amerika Serikat. Ini mungkin pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an Rusia berencana untuk melakukannya.
Baca Juga: Kyiv Berharap Mendapat Bantuan Pasokan Tank Tempur dan Kendaraan Tempur Infanteri dari Barat
Amerika Serikat, yang juga merupakan negara adidaya nuklir, meremehkan kekhawatiran tentang rencana pengerahan nuklir Rusia.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa kami tidak melihat apapun yang mengindikasikan bahwa Putin sedang bersiap-siap untuk menggunakan senjata nuklir taktis dengan cara apapun di Ukraina," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada lembaga penyiaran CBC pada hari Minggu.
"Dan saya juga dapat memberitahu Anda bahwa kami belum melihat apa pun yang akan menyebabkan kami mengubah postur penangkal nuklir strategis kami".