Ini Alasan Mengapa Ukraina Menyalahkan Rusia sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB

- 2 April 2023, 17:24 WIB
Perdana Menteri Slovenia Robert Golob, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Presiden Moldova Maia Sandu, Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic, dan Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger berbicara dengan penduduk setempat saat mereka mengunjungi Kota Bucha.
Perdana Menteri Slovenia Robert Golob, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Presiden Moldova Maia Sandu, Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic, dan Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger berbicara dengan penduduk setempat saat mereka mengunjungi Kota Bucha. /Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Rusia, yang diduga melakukan kejahatan perang, mengambil alih kepemimpinan Dewan Keamanan PBB pada Sabtu dan menimbulkan kemarahan di Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelenskiy menyebut langkah ini sebagai tindakan yang tidak masuk akal dan merusak.

Rusia terakhir kali memegang kursi kepresidenan bergilir pada Februari 2022 ketika Moskow melancarkan invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Amunisi dan Roket Antitank Termasuk dalam Bantuan Amerika Senilai $2,6 Miliar Berikutnya untuk Ukraina

Zelenskiy menegaskan bahwa kepresidenan Rusia adalah tindakan yang tidak masuk akal terutama setelah Rusia menembak mati seorang bayi lima bulan pada hari Jumat.

"Sayangnya, kami ... memiliki beberapa berita yang jelas-jelas tidak masuk akal dan merusak," kata Zelenskiy dalam pidato video hariannya, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"Dan pada saat yang sama, Rusia memimpin Dewan Keamanan PBB. Sulit untuk membayangkan apa pun yang lebih membuktikan kebangkrutan total dari lembaga-lembaga seperti itu," tambahnya.

Baca Juga: Bucha Menjadi Tempat Persinggahan bagi Para Pengunjung Internasional Saat Berkunjung ke Ukraina

Kepresidenan bergilir ini dibagi secara abjad antara 15 anggota, dan Kremlin berjanji untuk menggunakan semua haknya dalam peran tersebut.

Amerika Serikat meminta Rusia untuk bertindak secara profesional ketika mengambil alih peran ini.

Pada bulan Maret, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin dan komisioner hak-hak anak atas dugaan kejahatan perang.

Baca Juga: Ukraina Bersumpah Tidak akan Pernah Melupakan atau Memaafkan Kekejaman Pasukan Rusia pada Hari Jadi Bucha

Menteri Luar Negeri Ukraina menyebut kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan sebagai tamparan bagi komunitas internasional.

Zelenskiy mengatakan bahwa sudah waktunya untuk melakukan perombakan menyeluruh terhadap lembaga-lembaga global, termasuk Dewan Keamanan.

Rusia terus mengambil alih beberapa bagian negara Ukraina dan melanjutkan serangan di timur.

Penasihat Zelenskiy juga mengecam Iran yang dituduh telah memasok senjata kepada Rusia. Iran membantah tuduhan tersebut.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x