Meskipun Rusia tidak menyembunyikan programnya untuk mengambil ribuan anak Ukraina dari daerah yang diduduki, mereka mengklaim bahwa hal ini merupakan kampanye kemanusiaan untuk melindungi anak yatim piatu dan anak-anak yang ditinggalkan di wilayah konflik.
Russia menolak klaim dari pengadilan Pidana Internasional, dengan menyatakan bahwa mereka tidak mengakui yurisdiksi pengadilan dan menyebut surat perintah penangkapan tersebut tidak sah.
Baca Juga: Intelijen Inggris Peringatkan Ancaman Pasokan Ukraina di Bakhmut, Pertempuran Sengit Masih Berlanjut
Maria Lvova-Belova, yang juga dikecam oleh masyarakat internasional atas tindakannya, mengatakan bahwa komisi hak anak Rusia bertindak dengan alasan kemanusiaan untuk melindungi kepentingan anak-anak di wilayah konflik.
Di sisi lain, Kateryna Rashevska, seorang pengacara dari LSM Ukraina bernama Pusat Regional untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa mereka sedang mengumpulkan bukti untuk membangun kasus bahwa pejabat Rusia dengan sengaja mencegah pengembalian anak-anak Ukraina ke keluarga mereka.
"Dalam setiap kisah, ada serangkaian pelanggaran internasional dan hal ini tidak boleh luput dari hukuman," tegasnya dalam konferensi pers tersebut.***